Wartawan Pikiran Merdeka Diteror Oknum Anggota DPRK Aceh Timur

Wartawan Pikiran Merdeka Diteror Oknum Anggota DPRK Aceh Timur
Wartawan Pikiran Merdeka Diteror Oknum Anggota DPRK Aceh Timur

Wartawan Pikiran Merdeka, Iskandar Ishak terpaksa melaporkan salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Timur, Muzakir ke Polsek Idi pada Rabu (07/06/17). Laporan ini dilakukan Iskandar setelah ia dan keluarganya mendapatkan ancaman dan teror dari Muzakir. Bahkan, politisi Partai Aceh itu sempat mencekik korban di depan anak dan istrinya.

Kepada wartawan, Iskandar menceritakan awal mula kejadian pengancaman terhadap dirinya oleh oknum politisi Partai Aceh tersebut. Iskandar, Muzakir tak terima dengan pemberitaan yang ditulisnya dan dimuat di Tabloid Pikiran Merdeka yang berjudul ‘Asmara Gelap Pak Dewan Berbuntut Panjang’.

http://www.pikiranmerdeka.co/2017/06/08/asmara-gelap-pak-dewan-berbuntut-panjang/

Iskandar (41), warga Dusun T. Banta, Desa Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk, menceritakan sebelumnya sekira pukul 14.30 WIB, dirinya baru pulang dari Kantor Setdakab tiba-tiba Muzakir menelpon dirinya sambil bertanya keberadaan Iskandar. “Pat kah?” tanya Muzakkir berkali-kali kepada Iskandar.
Saat itu, Iskandar menjawab dirinya akan kembali ke rumah. Namun Muzakir malah balik meminta Iskandar ke rumahnya dengan dalih untuk menyelesaikan masalah. Bukan hanya itu saja, Iskandar juga mengatakan kalau Ketua Komisi A DPRK Aceh Timur itu terus menerus menghubungi dirinya sambil mengeluarkan ancaman.
“Selain mengancam membakar mobil, Muzakir juga beberapa kali datang ke rumah. Terus terang membuat resah dan saya serta keluarga terancam,” ujar anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Timur ini.
Karena merasa terancam, Iskandar akhirnya mendatangi Polsek Idi Rayeuk untuk melaporkan pengancaman yang dilakukan Muzakir, oknum anggota DPRK Aceh Timur yang merupakan warga Desa Titi Baro, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.
“Sudah saya laporkan ke Polsek Idi Rayeuk,” kata Iskandar seraya memperlihatkan surat laporan polisi.
Usai membuat laporan ke Polsek Idi, lalu Iskandar pulang ke rumah. Tak lama berselang, tiba-tiba Muzakir datang dengan mengunakan sepeda motor. Muzakir yang masih menggunakan helm dengan gelagat tak bersahabat lalu memaksa Iskandar ke rumahnya untuk menyelesaikan masalah.
“Ayo ke rumah saya, kita selesaikan persoalan ini di depan keluarga saya,” ujar Iskandar menirukan perkataaan Muzakir.
“Namun saya tidak mau ikuti ajakan tersebut. Lalu saya sampaikan ke dia jika ada yang kurang berkenan terhadap pemberitaan tersebut maka silahkan beri hak jawab,” ujar Iskandar memberi penjelasan kepada Muzakir.
Tak puas dengan jawaban Iskandar, Muzakir naik pitam. Ia kemudian melakukan kontak fisik dengan mencekik Iskandar.
“Dengan nada emosi Muzakir meminta saya ke rumahnya dan menggenggam tangan saya sebanyak dua kali untuk mengajak kerumahnya, namun saya tarik tangan saya. Tak lama setelah itu, Muzakir mencekik leher saya namun spontan saya tarik leher saya,” terangnya lagi.
Usai kejadian itu, keluarga Iskandar merasa takut dan terancam. Pasalnya kejadian tersebut terjadi persis di depan istri dan anak-anaknya. akhirnya, Iskandar kembali lagi ke Polsek Idi guna melengkapi laporan.
“Saya tidak terima perlakuan seorang anggota dewan yang terhormat memperlakukan saya dengan kasar di depan anak dan istri saya dengan mencekik leher saya,” tutur Iskandar.
Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto, SIK, M. Hum, melalui Kapolsek Idi Rayeuk AKP Didik Suratno kepada wartawan membenarkan telah menerima pengaduan dari Iskandar. Selanjutnya, pihaknya berjanji akan meninkdaklanjuti laporan tersebut dan memanggil terlapor dan para saksi.
“Kita akan dalami dan segera menindaklanjuti kasus ini,” kata AKP Didik Suratno. []

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait