PM, Aceh Tenggara – Hari ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara secara resmi merayakan hari jadi yang ke-44 berdirinya kabupaten tersebut di tahun 2018. Ironis, di saat perayaan HUT Agara, ribuan masyarakat sampai saat ini tak bisa mengurus pembuatan KTP Elektronik, lantaran jaringan Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) masih diputus oleh Kemendagri.
Sejak Jumat (22/6) lalu, Kemendagri melalui Dirjen Dukcapil sudah memutus jaringan akses data kependudukan di Dinas Dukcapil kabupaten Aceh Tenggara. Kabarnya hal itu dampak dari dimutasikannya 3 pejabat eselon di instansi tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Agara, Dr (can) Sufian Husni M,Ed mengatakan, saat ini para pelajar dan mahasiswa yang baru lulus sangat membutuhkan E-KTP dan beberapa dokumen kependudukan lainnya.
“Tetapi sayangnya tak bisa lagi dicetak karena jaringan data kependudukan Dukcapil sudah diputus dan entah kapan disambungkan kembali,” ucap Sufian Husni kepada pikiranmerdeka.co, Sabtu (30/6).
Ia menyindir Pemkab Agara, bahwa pemutusan jaringan Dukcapil yang berakibat pada keluhan masyarakat ini menjadi kado terbesar di perayaan HUT kabupaten Agara ke-44.
“Kado terbesar yang diberikan Pemkab Agara kepada belasan ribu masyarakat sangat luar biasa, yakni tak bisa lagi urus E-KTP,” ungkap ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Sepakat Segenap (STAISES) Kutacane itu.
Tak hanya itu, di hari jadi ke-44 kabupaten Aceh Tenggara diperkirakan angka kemiskinan masih terbilang tinggi. Sufian merujuk data warga miskin dalam basis data terpadu (BDT) dari Dinas Sosial Agara terakhir pada tahun 2015, yang jumlahnya sekitar 15.235 jiwa.
“Jadi dimana peran serta wakil rakyat dan eksekutif dalam menyejahterakan masyarakat Aceh Tenggara,” tukasnya.
Sufian berharap pejabat di jajaran eksekutif dan legislatif lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap kepentingan masyarakat. “Dengan tidak lagi mengedepankan ego politik semata yang merugikan masyarakat,” tandas Sufian Husni.
Secara terpisah, Ketua komisi A DPRK Aceh Tenggara Sufian Suri Sekedang mengatakan, dewan mendesak agar Bupati Raidin Pinem secepatnya menyelesaikan polemik besar atas putusnya jaringan data di Dukcapil Agara.
“Jangan sampai masalah besar ini berlarut-larut, kesampingkan ego politik yang ada demi kepentingan masyarakat banyak di Aceh Tenggara,” ujarnya. []
Reporter: Jufri
Belum ada komentar