PM, GAYO LUES – Warga Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues menangkap Kambing hutan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Noang, hewan itu sengaja diburu warga setempat untuk dijadikan santapan dan sebagian dagingnya dijual.
Darwin salah satu warga Blangkejeren yang baru pulang dari Kecamatan Pantan Cuaca, Selasa (24/11/2015) mengatakan, Noang merupakan salah satu hewan yang lumrah diburu masyarakat sejak jaman dahulu hingga sekarang, dan rasa dagingnya juga lebih enak dari pada daging kerbau ataupun sapi.
“Tadi pagi warga menangkap Noang itu dari hutan, kata warga di Pantan Cuaca masih banyak sekali hewan jenis Noang ini, dan sangat sering warga Blangkejeren kesana untuk membelinya, selain rasanya yang enak, sebagian orang penasaran ingin mencicipi dagingnya,” kata Darwin.
Beberapa warga yang ikut berburu Noang, kata Darwin mengaku melakukan penangkapan dengan cara memasang jaring di tegah hutan blantara, dan setiap hari, jaring itu di jenguk warga untuk memastikan apakah ada yang terjerat atau tidak.
“Kalau ada yang terjerat biasanya langsung dibawa ke kampung, kemudian dipotong-potong untuk dibagi dan sebagian dijual, dalam sehari biasanya bisa tertangkap satu ekor Noang, dan bisa juga dalam berbulan-bulan tidak ada yang terjerat,” jelas Darwin.
Hewan yang berwarna hitam itu kata Darwin memiliki wilayah tertentu, dan setiap tahun akan berpindah-pindah untuk mencari rumput segar dan air asin (uning), sehingga perburuan Noang tidak setiap saat membuahkan hasil.
“Tadi harga perkilogram dijual Rp 100 ribu kepada masyarakat yang ingin membelinya, kebetulan saat saya disana sedang ramai orang karena baru dipotong Noangnya, setelah itu langsung dibagi-bagi dan dijual,” katanya bahwa Noang sangat mirip dengan kambing pada umumnya, hanya saja Noang belum bisa dijinakkan untuk dipelihara warga. [PM006]
Belum ada komentar