PM, Bireuen—Sejumlah warga meminta Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) segera melakukan operasi pasar di Bireuen untuk menstabilkan harga beras yang kini sangat memberatkan masyarakat.
“Harga beras mulai melambung dalam sebulan terakhir ini. Karena itu Bulog perlu melakukan operasi pasar guna membantu masyarakat ekonomi lemah di Kabupaten Bireuen,” kata kata Muhammad Amin, tokoh masyarakat Bireuen kepada Pikiran Merdeka, Selasa (21/1/2014).
Menurut pria yang akrab disapa Keuchik Min ini, saat ini harga beras dengan kualitas standar yang umumnya dikonsumsi masyarakat Bireuen sudah tidak stabil. “Beras ukuran 15 kilogram kini dijual diatas Rp50 ribu lebih per sak. Ini perlu mendapat perhatian serius pemerintah,” katanya.
Keuchik Min menambahkan, tanpa adanya operasi pasar oleh lembaga pangan yang mengurus tata niaga beras, maka tidak mungkin harga beras tersebut bisa kembali normal, seperti harga sebelumnya Rp130 per sak ukuran 15 kg.
Keuchik Min menduga, kenaikan harga beras di Kabupaten Bireuen akan mengacu terhadap kenaikan harga-harga bahan pokok lainnya, sehingga perlu dilakukan tindakan operasi pasar untuk meringankan beban hidup masyarakat ekonomi rendah.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi UKM Kabupaten Bireuen, Darwansyah mengatakan, hingga saat ini harga sembako, selain beras di pasaran di Bireuen masih dikatagorikan normal. Namun, untuk mempengaruhi harga beras di pasar itu bukan tanggung jawab satuan kerja yang dipimpinnya, melainkan tugas pihak Bulog.
“Masalah beras menjadi tugas Bulog. Pada prinsipnya, kita juga menginginkan agar harga beras di pasaran kembali normal,” sebut Darwansyah. (Joniful Bahri)
Belum ada komentar