PM, Banda Aceh – Pada pembukaan Road Show Bus KPK dan Road To Hakordia, Pemerintah Aceh menerima tiga penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Penghargaan ini diterima oleh Sekretaris Daerah Aceh, Bustami Hamzah, di Gedung Balai Meuseuraya Aceh pada Kamis (9/11/2023).
Tiga penghargaan tersebut diberikan atas prestasi unggulan dalam hal Monitoring Center for Prevention (MCP) dengan perolehan nilai tertinggi, mencapai 92,37. Selanjutnya, atas pencapaian tertinggi dalam penertiban aset dan bangunan, serta dalam penagihan pajak yang terbesar.
Ketua KPK, Firli Bahuri, merupakan pihak yang memberikan penghargaan tersebut, dan diterima oleh Sekda Aceh, Bustami Hamzah. Selain Pemerintah Aceh, sejumlah Pemerintah Kabupaten/Kota juga menerima penghargaan atas penilaian tertinggi dalam berbagai kategori.
Ketua KPK, Firli Bahuri, menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan Road Show Bus KPK yang diselenggarakan adalah untuk mempromosikan budaya anti korupsi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kegiatan tersebut mencakup edukasi mengenai pencegahan korupsi.
“Kegiatan ini kami selenggarakan di Aceh dan Papua, kami ingin kedua daerah ini menjadi pusat pemberantasan korupsi, baik dari sisi timur maupun barat,” kata Firli.
Firli menegaskan bahwa sejak tahun 2003 hingga 2023, lebih dari 1.600 individu yang terlibat dalam kasus korupsi telah berhasil diungkap oleh KPK. Namun, upaya pemberantasan korupsi tidak seharusnya terbatas pada penegakan hukum. Upaya dalam edukasi dan peningkatan pemahaman masyarakat terus dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku korupsi.
“Korupsi adalah pengkhianatan terhadap tujuan negara, pengkhianatan terhadap nilai-nilai agama, termasuk pengkhianatan terhadap sila-sila Pancasila,” kata Firli.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh, Bustami Hamzah, menyatakan bahwa Pemerintah Aceh bertekad menjadikan Aceh sebagai contoh daerah yang mengusung semangat dalam membangun budaya anti korupsi. Dampak korupsi yang terlihat dalam lambatnya pertumbuhan ekonomi, kesenjangan pendapatan, tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya tingkat investasi merupakan hal yang merugikan.
“Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan seluruh elemen masyarakat tentang bahaya dan konsekuensi tindakan koruptif. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa dan seharusnya tidak ditoleransi,” kata Bustami.
Acara pembukaan Road Show Bus KPK dihadiri oleh Wakil Ketua DPR Aceh, perwakilan kepala daerah dari Provinsi Sumatera, para kepala SKPA, Bupati/Walikota Aceh, serta tokoh ulama. []
Belum ada komentar