PM, Aceh Singkil – Pengguna media sosial dan masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video perkelahian dua pemuda di Pulau Bangkaru, Kabupaten Aceh Singkil.
Parahnya lagi, perkelahian dua pemuda itu terjadi di depan sejumlah wisatawan manca Negara, yang sedang berlibur di Pulau Bengkaru, Singkil.
Informasi dihimpun PIKIRANMERDEKA.CO, dua pemuda itu diketahui Muhammad Yusup, staf Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kepulauan Banyak dan Reza Fahlevi, anggota yayasan Hutan Alam Konservasi Aceh (HAkA) di Bangkaru.
Perkelahian yang terekam dalam video itu, disebut-sebut dipicu dengan kedatangan Muhammad Yusup ke Bangkaru. Ia berniat mendampingi 18 turis untuk melaksanakan giat bersih-bersih pantai Bangkaru dengan membawa surat tugas dari BKSDA Aceh.
Namun, setiba di Bangkaru Yusup disuruh pulang oleh Reza dengan alasan Bangkaru adalah wilayah HAkA. Yusup tetap bersikukuh dan menyatakan bahwa Bangkaru adalah wilayah konservasi, ia pun tetap bertahan di Bangkaru karena merasa kedatangannya legal melaksanakan perintah BKSDA Aceh, sehingga terjadi perkelahian.
Yusuf mengatakan, bahwa Reza mencekik lehernya lalu ia membalas dengan cekikan pula dan terjadi saling memukul.
Dari video yang beredar, sejumlah wisatawan asing berusaha melerai kedua belah pihak. Saat ini, video yang mencoreng pariwisata Aceh Singkil tersebut telah beredar luas di dunia maya.
Di tempat terpisah, Ujrah Koordinator HAkA Bangkaru mengaku belum mengetahui persoalan yang sesungguhnya.Ia mengaku baru pulang dari Banda Aceh, namun ia tidak menapik bahwa mendapatkan kabar itu.
“Saya berusaha menyelesaikan masalah ini dan akan mendamaikan kembali” katanya, seperti dikutip dalam video yang diunggah ke You Tube oleh akun Video Singkil.
Yusup Lapor Polisi
Yusup yang tak senang atas penyerangan dirinya saat itu, melaporkan atas penyerangannya ke Polsek Pulau Banyak pada 7 Maret kemarin. Setelah melaporkan Reza ke Kepolisian, Yusup menyerahkan masalah yang menimpanya kepada Kepolisian dan kepada atasannya BKSDA Aceh.
Belum ada komentar