PM, Banda Aceh – Pj Sekretaris Kota Banda Aceh, Wahyudi membuka secara resmi acara Musyawarah Ulama Kota Banda Aceh 2024 di Aula Balai Keurukoen, Balai Kota Banda Aceh, Kamis (16/5/2024).
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua II MPU Aceh Muhibbutthabary, Ketua MPU Kota Damanhuri Basyir, unsur OPD jajaran Pemko Banda Aceh, Forkopimda, dan diikuti para peserta yang terdiri dari unsur ulama, perwakilan kecamatan dan para keuchik.
Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan peran dan fungsi ulama dalam pembangunan kota sangat besar. Karenanya eksistensi MPU Kota Banda Aceh diharapkan terus berkembang.
“Sehingga ulama benar-benar terlibat di seluruh sektor pembangunan seperti pendidikan, kebudayaan, wisata, ekonomi, kesehatan bahkan ketertiban politik,” ujarnya.
Beberapa bulan mendatang, kata Wahyudi, Kota Banda Aceh akan melaksanakan Pilkada. Dalam konteks ini, ulama dapat mengambil peran dakwah pentingnya partisipasi dalam menggunakan hak pilih, serta perlunya saling menghormati walau berbeda pilihan.
“Di isu kesehatan, ulama memiliki peran sangat penting membantu pemerintah menekan angka stunting. Setidaknya lewat bimbingan nikah dan nasehat-nasehat dalam khutbah nikah,” ungkapnya.
Wahyudi optimis, Musda MPU Kota Banda Aceh nantinya akan melahirkan kepengurusan masa khidmat 2024-2029, dengan rencana kerja yang lebih optimal dan kemaslahatan umat.
“Tentu kita semua sepakat, bahwa eksistensi ulama di Aceh berbeda dengan daerah lain. Hal ini dapat kita lihat lewat Undang-undang Nomor 44 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wahyudi menjelaskan, ulama merupakan penerang umat, sehingga keberadaan ulama dalam pemerintahan sangat diperlukan untuk memberikan nasehat dan mengeluarkan fatwa-fatwa terkait persoalan hukum kekinian.
“Kita semua berharap, agar para ulama di Kota Banda Aceh dapat terus memberikan sumbangsihnya bagi pembangunan Kota Banda Aceh yang lebih baik,” tutupnya. []
Belum ada komentar