Tanpa pelana, joki-joki cilik memacu kuda dengan kecepatan penuh. Beradu tangkas untuk menjadi sang juara.
Ini hanya pacuan kuda tradisional yang digelar di tanah tinggi Gayo, Aceh Tengah. Uniknya, semua joki masih berusia belia, 11-17 tahun.
Sebenarnya, anak-anak ini tak pernah mendapat pelatihan khusus menunggang kuda atau balap kuda. Tapi nyali dan semangat mereka melampaui segalanya. Mereka bergayut di punggung kuda tanpa pelana yang berlari kencang menuju titik finish.
Pagelaran budaya tradision ini menjadi wadah pesta rakyat yang menyatukan masyarakat di dataran tinggi Tanah Gayo, meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.[]
Belum ada komentar