PM, Idi – Pertamina mulai melakukan penyedotan tumpahan minyak di lokasi ledakan sumur ilegal di Desa Pasir Putih, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu (29/4/2018).
Tumpahan minyak berwarna hitam itu disedot dari kanal buatan dengan menggunakan mesin pompa ke dalam mobil tangki. Penyedotan ini dilakukan agar tumpahan minyak tersebut tidak meluap ke pemukiman warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) T. Ahmad Dadek mengatakan, hingga kini semburan minyak bercampur gas dan air itu masih belum bisa dihentikan.
“Tim di lapangan sudah membuat kanal berupa parit di sisi kiri dan kanan jalan untuk menuju ke lokasi. Tumpahan minyak tersebut dialiri ke dalam parit tersebut,” kata Dadek, Minggu (29/4/2018).
Ahmad Dadek menambahkan, kanal-kanal tersebut juga tidak mampu menampung tumpahan minyak dengan jumlah yang besar, tim di lapangan mulai menyedot tumpahan minyak yang sudah terisi di dalam kanal dengan menggunakan mobil tangki.
“Proses penyedotan minyak untuk dibawa ke tempat penampungan agar tidak berluber ke sawah warga,” terangnya.
Dadek menambahkan, di lokasi ledakan dari radius 100 meter juga sudah dipasangi Police Line. Warga dilarang mendekat apalagi memasuki zona berbahaya.
“Di lokasi saat ini sudah tidak diizinkan lagi menggunakan handphone dan tidak diizinkan masuk lagi, karena bisa memicu terjadinya kebakaran,” ujarnya.
Diberitakan, pada Rabu (25/4/2018) dini hari terjadi ledakan sumur minyak ilegal yang dikelola masyarakat secara tradisional. Insiden tersebut menyebabkan 21 orang tewas dan 39 orang luka-luka. Selain itu, lima unit rumah hangus terbakar dan 198 jiwa dari 55 kepala keluarga terpaksa harus mengungsi.()
Belum ada komentar