PM, TAPAKTUAN – Kepala Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Drs Martunis, menyesalkan pernyataan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat yang menyebutkan mutu pendidikan di daerah itu terus anjlok sejak lima tahun terakhir.
Dia menilai, tudingan yang dilontarkan pihak MPD Aceh Selatan tersebut terkesan tidak mendasar, serta tanpa didukung dengan data yang kuat.
“Kami menilai indikator MPD menyebutkan mutu pendidikan Aceh Selatan terus anjlok sejak lima tahun terakhir sangat tidak jelas dan mengambang,” kata Martunis kepada wartawan di Tapaktuan, Kamis (12/10) kemarin.
Martunis meminta, penilaian terhadap mutu pendidikan Aceh Selatan tersebut tidak dilihat dari kaca mata yang sempit, sehingga terkesan mengada-ngada atau mencari-cari alasan. Soalnya, jika dilihat secara raihan prestasi menyeluruh sejak lima tahun terakhir, mutu pendidikan Aceh Selatan jelas-jelas mengalami peningkatan sangat signifikan.
Buktinya, kata Martunis, dari hasil pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2014 lalu yang menempatkan Kabupaten Aceh Selatan berada di posisi rangking ke-19 se-Aceh, maka pada pelaksanaan UN tahun 2016 lalu telah naik menjadi rangking ke-6 se-Aceh.
Baca: MPD Sesalkan Mutu Pendidikan Aceh Selatan Makin Anjlok
Selain itu, sambung dia, pada perlombaan Bunda Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD), juga menempatkan utusan Aceh Selatan juara 1 se-Aceh sehingga berhak mewakili Provinsi Aceh ke level Nasional.
“Kita juga telah berhasil mengirim sejumlah anak didik ke ajang perlombaan pendidikan tingkat Nasional karena berhasil menjadi juara pertama di tingkat provinsi. Prestasi juga dipersembahkan oleh salah seorang guru sebuah sekolah di Kecamatan Bakongan dan seorang kepala sekolah sebuah sekolah Kecamatan Trumon yang mewakili Aceh ke tingkat Nasional dalam sebuah ajang perlombaan bidang pendidikan baru-baru ini,” tambahnya.
Martunis juga membantah tudingan yang menyebutkan bahwa, anjloknya mutu pendidikan di Aceh Selatan disebabkan sejumlah sekolah di daerah itu mengalami kekurangan mobiler dan sarana pendukung proses belajar mengajar lainnya.
Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir Pemkab setempat justru terus memfokuskan terhadap peningkatan fasilitas sarana infrastruktur, dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
“Termasuk tudingan yang menyebutkan Pemkab Aceh Selatan kurang peduli terhadap prestasi guru. Sebab faktanya dilapangan setiap tahun Pemkab Aceh Selatan selalu memberikan beasiswa kepada para siswa yang berhasil lulus atau diterima di sejumlah perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Atas dasar inilah kami menilai tudingan yang dilontarkan tersebut terkesan tanpa dasar dan tidak jelas atas indikator apa,” pungkasnya.()
Belum ada komentar