Transportasi Online Beroperasi, Pendapatan Tukang Becak di Banda Aceh Berkurang

Transportasi Online Beroperasi, Pendapatan Tukang Becak di Banda Aceh Berkurang
Seorang penarik becak motor di Banda Aceh menunggu penumpang.(pikiranmerdeka.co/Tarmizi)

PM, BANDA ACEH – Kehadiran transportasi online di Kota Banda Aceh, membuat pendapatan penarik becak motor menurun drastis. Pasalnya, sejak kehadiran transportasi online masyarakat lebih memilih menekan aplikasi tersebut, ketimbang harus menunggu becak yang lewat.

Rusli, salah satu penarik becak di Kota Banda Aceh mengaku, kehadiran sejumlah transportasi berbasis online ini telah menyengsarakan penarik becak di ibu kota Provinsi Aceh.

Dimana, penghasilan mereka selama ini menurun drastis hingga 50 persen dari sebelumnya. Jika sebelumnya dalam sehari penarik becak mampu mendapatkan Rp50 ribu hingga Rp 100 ribu, belakangan ini pendapatan mereka hanya Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.

“Pendapatan kita turun hingga 50 persen sejak ada transpotasi online. Biasanya dapat tiga orang sekarang untuk angkut satu orang saja sulit,” kata Rusli, Senin (9/10) kepada pikiranmerdeka.co.

Meskipun pendapatan mereka berkurang, sambung Rusli, sejauh ini penarik becak di Kota Banda Aceh belum berencana melakukan protes seperti di daerah lain di Indonesia.

“Keberadaan transpotasi online ini sama sekali tak membuat kami patus asa, walaupun penghasilan sekarang berkurang. Semakin banyak tranpotasi kan semakin maju. Mencari uangkan hak setiap orang, yang penting halal,” tuturnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20201125 WA0005
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tahun 2020. Penghargaan untuk Pemerintah Aceh itu diserahkan secara virtual oleh Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, Rabu (25/11/2020). (Foto/Ist)

Aceh Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Tahun 2020