Jakarta—Pedangdut Rhoma Irama sekaligus kandidat calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa mengaku telah bertemu dengan dua petinggi Parpol Islam untuk membicarakan koalisi.
Kedua petinggi partai yang dimaksud: Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa dan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Suswono. Mereka bertemu dalam acara Apkasi International Trade and Investment Summit (AITIS) 2014, beberapa waktu lalu.
“Pak Ketum (Muhaimin Iskandar) meminta saya mengadakan dialog politik pada beberapa partai. Terutama untuk mengadakan konsolidasi partai Islam. Karena banyak keinginan umat untuk mewujudkan koalisi partai Islam,” kata Rhoma di kediamannya, Senin (14/4/2014).
Rhoma menambahkan, ia juga diutus menemui Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Hidayat Nur Wahid soal koalisi. Ia juga akan menjalin komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan dalam waktu dekat.
Menurut Rhoma, koalisi partai-partai itu penting untuk membuktikan kekuatan Islam di Indonesia. Sebelumnya, banyak pengamat dan pakar politik memprediksi partai-partai Islam susah lolos ambang batas parlemen.
Padahal, lanjutnya, dari kekuatan partai Islam bisa menjadi kuda hitam bila mencalonkan presiden sendiri. “Kurang lebih bisa 30 persen jumlah suara dimiliki partai Islam,” kata Rhoma lagi.
Pentolan Soneta Grup itu beranggapan, ini momen bersatunya partai Islam. “Prioritas koalisi partai Islam. Karena yang tadinya diprediksi tidak mencapai PT, ternyata perkembangan di luar dugaan,” ujarnya.
Rhoma sendiri masih optimistis maju sebagai capres dalam pemilihan presiden mendatang. Terlebih dengan koalisi partai Islam yang sedang dibangunnya.
Menolak Jokowi
Saking optimistisnya, Rhoma akan menolak tegas meski nanti ia dipinang Joko Widodo sebagai cawapres. Ia tak peduli pada posisi PDIP yang dalam Pemilihan Legislatif sedang di atas angin. “Saya setia dengan PKB, sampai detik ini harus tetap setia,” katanya.
Rhoma bahkan memberi saran agar Jokowi tidak terlalu pemilih dalam mencari pasangan. Sebab di matanya, seluruh capres merupakan putra terbaik bangsa yang punya kelebihan dan kelemahan.
Ia sendiri, ditanya soal pendampingnya untuk maju sebagai capres hanya pasrah. Rhoma memilih menyerahkan soal itu pada partai. “Itu domain partai. Sementara nggak pikir ke situ dulu. Saya pikir koalisi partai islam dulu,” ucapnya. [vivanews]
Belum ada komentar