Hasil verifikasi faktual bukti dukungan kandidat gubernur jalur independen yang diplenokan KIP Aceh diapresiasikan kubu Zaini Abdullah-Nasaruddin. Menurut juru bicara tim itu, Fauzan Febriansyah, hasil tersebut dapat mereka terima karena pihaknya ikut mengawal proses verifikasi faktual di lapangan.
“Kita cukup puas dengan hasil itu. Kita menempatkan relawan di 4.665 desa untuk mendampingi petugas saat verifikasi faktual,” ujar Fauzan, Sabtu pekan lalu.
Pun begitu, menurut Fauzan, mereka sudah memprediksi akan adanya bentrok dukungan KTP dengan Balon lain. Hal ini terjadi karena adanya sedikit masalah di internal tim pemenangan Zaini-Nasaruddin, dimana ketua tim pemenangan mereka Said Mustafa mundur untuk menjadi Cawagub mendampingi Abdullah Puteh.
Saat verifikasi, terjadi kesamaan identik dukungan antara dua pasangan ini. Tak sedikit pemilik KTP yang menyatakan menyatakan mendukung Paslon Zaini-Nasaruddin, namun sebaliknya ada juga yang akhirnya tak memberikan dukungan calon lain. “Tapi kita tak mempersoalkannya. Kita sudah siap dengan 50 ribu KTP lagi walaupun yang dibutuhkan hanya sekitar 30 ribu KTP saja,” katnya.
Mantan Sekretaris Partai NasDem Banda Aceh ini menuturkan, pihaknya sejak awal tak menyerahkan seluruh bukti dukungan meski relawan telah berhasil mengumpulkan 250 ribu lebih fotokopi KTP. Alasannya, mereka memprediksi adanya dukungan ganda dengan Paslon lain. Untuk itu, tim memutuskan menyimpan 50 ribu KTP untuk jaga-jaga. Pihaknya optimis pada saat penyerahan perbaikan dukungan, persyaratan asministratif 28.902 fotokopi KTP akan terpenuhi.
INDEPENDEN BERGABUNG
Melihat peluang Paslon independen yang lain, Fauzan menilai sangat berat melengkapi kebutuhan KTP sebanyak itu. Pihaknya mengaku tengah membangun komunikasi dengan tim Abdullah Puteh dan Apa Karya untuk menggalang koalisi independen. Koalisi ini untuk melawan Paslon yang diusung koalisi Parpol. Menurutnya, hal ini diperlukan agar jika nantinya calon independen yang gugur bersedia mendukung tim Zaini-Nasaruddin.
“Ide ini muncul pada hari kedua hari raya Idul Adha kemarin. Harapannya nanti mereka bisa mengalihkan dukungan kepada kami dan bersama-sama melanwan calon dari partai,” jelas mantan Ketua Garda Pemuda NasDem ini.
Namun, ia mengakui, komunikasi ini baru terbangun di tingkat tim inti pemenangan ketiga Paslon tersebut dan belum sampai ke para calon kandidat secara lansung. Hal ini disebakan setiap kandidat tetap akan meminta pendapat tim sebelum memutuskan dukungan bila akhirnya gagal secara administratif sebagai calon. “Kita terus bangun komunikasi dan menggalang koalisi Cagub independen melawan koalisi partai politik,” pungkas Fauzan.[]
Belum ada komentar