Tidak Ada Air, Penghuni Lapas Lhoksukon Mengamuk

Tidak Ada Air, Penghuni Lapas Lhoksukon Mengamuk
Polisi berjaga-jaga di depan Lapas Lhoksukon. [Pikiran Merdeka | Cut Islamanda]

Polisi berjaga-jaga di depan Lapas Lhoksukon. [Pikiran Merdeka | Cut Islamanda]
Polisi berjaga-jaga di depan Lapas Lhoksukon. [Pikiran Merdeka | Cut Islamanda]
PM, Lhoksukon—Narapidana dan tahanan Lapas Lhoksukon, Aceh Utara mengamuk karena tidak ada air bersih, Selasa (18/2/2014) sekitar pukul 18.00 WIB. Sambil berteriak, mereka juga menendang dan menggoyang jeruji besi kamar C1.

Kepala Lapas Lhoksukon, M Saleh kepada pikiranmerdeka.com mengatakan, keributan itu terjadi menjelang magrib. “Sejak siang air PDAM terhenti (mati). Para napi itu berteriak, menendang dan menggoyang jeruji besi pintu kamar C1. Ditambah lagi kondisi lapas yang gelap akibat pemadaman listrik,” paparnya.

Kata M Saleh, genset milik lapas sedang rusak total. “Jadi saat listrik padam suasana sangat gelap. Melihat napi mengamuk, kami langsung meminta bantuan pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI,” katanya.

Dijelaskannya, Lapas Lhoksukon memang sudah over kapasitas. Total napi dan tahanan mencapai 250 orang, termasuk 10 tahanan wanita. Sedangkan kamar yang tersedia hanya 17 ruang.

“Kita akan melakukan koordinasi dengan pihak PDAM agar suplai air ke Lapas jangan pernah terhenti. Sehingga tidak terulang lagi kejadian yang sama,” tandas M Saleh.

Ditemui di lokasi yang sama, Kapolres Aceh Utara AKBP Gatot Sujono menyatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan TNI, PT PLN dan PDAM usai menerima informasi sumber keributan di lapas.

“Untuk pengamanan, kita siagakan 20 personel gabungan Polri dan TNI. Kita juga langsung memasok tiga tanki air bersih, salah satunya milik Polres Aceh Utara,” tutup Kapolres.[nda]

 

Polisi berjaga-jaga di depan Lapas Lhoksukon. [Pikiran Merdeka | Cut Islamanda]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait