PM, TAPAKTUAN – Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Aceh Selatan, pasca diguyur hujan lebat sejak Jumat (11/12) sore, telah mengakibatkan lima warga Kecamatan Labuhanhaji Tengah yang sedang mencari durian di kawasan Gunung Desa Pisang, hanyut terseret banjir. Empat orang diantaranya berhasil menyelamatkan diri, sedangkan seorang lagi diperkirakan tewas.
Keterangan yang dihimpun Sabtu (12/12) menyebutkan, korban hanyut terseret arus banjir yang keberadaannya belum ditemukan sampai saat ini bernama Masri (45), warga Desa Cacang, Kecamatan Labuhanhaji Tengah.
Kronologis kejadian, pada Jumat (11/12) sekira pukul 20.00 WIB, lima sekawan itu yang lagi asyik mencari dan menunggu durian jatuh di pegunungan Desa Pisang Labuhanhaji itu. Mereka harus mengerahkan tenaga untuk menyelamatkan diri, ketika arus banjir disertai tanah longsor menghantam secara tiba-tiba.
Saat kejadian itu, empat rekan korban berhasil menyelamatkan diri dari gempuran tanah longsor disertai jilatan luapan air sungai yang deras. Namun, naas bagi Masri, ia hilang tanpa bekas dan belum ditemukan hingga Sabtu (12/12) pukul 19.30 WIB. Masyarakat belum mengetahui secara pasti, apakah korban tertimbun tanah longsor atau terseret arus sungai.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri, mengatakan, pihaknya dibantu warga setempat telah berusaha mencari korban hilang yang terseret arus tersebut.
”Kami menerima laporan korban hilang pada Sabtu siang. Upaya pencarian agak terkendala karena air sungai masih keruh dan deras, tanah longsor banyak dan jauh dari pemukiman penduduk. Faktor lainnya adalah saat ini cuaca masih tidak bersahabat yakni angin disertai hujan lebat,” ucapnya.
Berdasarkan laporan warga dan pihak keluarga, sambung Mayfendri, korban diketahui hilang sejak Jumat malam, namun pihaknya baru mendapat laporan Sabtu siang. Sesaat setelah menerima laporan, pihaknya langsung terjun ke lokasi untuk melakukan proses pencarian.
“Dengan dibantu masyarakat dan pihak TNI/Polri serta relawan lain, kami sudah menggali sebagian tanah longsor yang diduga lokasi tertimbun korban. Alur sungai juga sudah kami sisir menggunakan perahu karet, namun sampai malam ini korban belum berhasil ditemukan,” kata Mayfendri.
Menurut dia, hilangnya Masri saat peristiwa banjir dan tanah longsor diketahui dari pengakuan dan laporan empat teman korban yang berdekatan pondok saat menjaga durian. Rekan korban tersebut diantaranya bernama Parman bersama isterinya dan Abu Bakar. “Di lokasi ditemui pondok korban hancur di apu banjir dan tanah longsor. Begitupun, sejauh ini belum diketahui nasib yang menimpa korban,” tambahnya.
Kapolsek Labuhanhaji, Ipda Harun yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa hilangnya Masri penduduk Desa Cacang saat mencari durian.
“Di lapangan ditemui ada pondok tempat korban menjaga durian telah ambruk diterjang banjir dan tanah longsor. Kami terus berusaha mencarinya, hingga keberadaan korban diketahui dengan jelas. Peristiwa ini kami duga murni musibah dan belum ada indikasi lain,” jelas Ipda Harun. [PM007]
Belum ada komentar