PM, Blangkejeren – Masyarakat Gayo Lues yang tinggal di daerah pedalaman pegunungan masih belum seutuhnya merasa merdeka. Masih banyak pendapatan warga kabupaten yang dijuluki Negeri Seribu Bukit itu berada di bawah standar.
Gampong Lesten Kecamatan Pining misalnya, merupakan gampong yang sangat jauh dari daerah perkotaan. Masyarakatnya masih membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah Kabupaten, Aceh, maupun pemerintah Pusat.
Gampong Lesten merupakan salah satu Desa yang amat terpencil di Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues, seluruh penduduknya masih menggunakan Jetor (traktor cangkul) untuk menuju pusat kota Kecamatan, atau berjalan kaki selama satu hari penuh.
Minimnya infrastruktur jalan dan pendapatan warga menjadi faktor utama ketertingalan warga Lesten, meski Indonesia sudah Merdeka sejak 70 Tahun silam, namun masyarakat Lesten belum seutuhnya merasakan kemerdekaan.
Hampir semua putra dan putri warga lesten putus sekolah di usia dini meski ada yang mencoba merantau ke pusat kecamatan melanjutkan pendidikan. Kebanyakan anak Lesten terpaksa membantu orang tua untuk menghidupi keluarga. Tak heran jika warga Lesten hanya menyelesaikan Sekolah hingga tamatan SD.
Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim usai memperigati HUT RI ke-70 di Komplkes Lapangan Pancasila yang dikonfirmasi Senin (17/08/2015) mengatakan, secara umum masyarakat Kabupaten Gayo Lues sudah merdeka, sedangkan di beberapa bagian lagi masih belum.
“Di bidang kesejahtraan atau prekonomian, masyarakat Gayo Lues masih belum merasa merdeka, itu semua tidak terlepas karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) warga kita, baik itu di gampong Lesten maupun di gampong lainya, sebab kesejahtraan di bidang ekonomi itu relatif, termasuk di dalamnya ada nafsu,” katanya.
Meski begitu, Pemkab Gayo Lues akan berupaya semaksimal mungkin memerdekakan prekonomian masyarakat dengan cara membangun infrastruktur, mengratiskan biaya sekolah hingga SLTA, serta memberikan bantuan dengan tujuan pendapatan warga bisa bertambah.
“Jalan ke gampong Lesten akan kita bangun pada tahun 2016. Hanya dengan adanya jalan, keterpencilan masyarakat di sana akan teratasi, sedangkan di ini, kita hanya memperbaiki jalan yang sudah ada,” terangnya.
[PM005]
Belum ada komentar