PM, SIGLI – Sejumlah masyarakat di Kecamatan Muara Tiga dan Batee, Kabupaten Pidie, yang tergabung dalam fotum Persaudaraan Laweung, Batee (Peulaba) Kamis (2/11) kemarin, melakukan audiensi dengan pimpinan DPRA.
Kedatangan warga dari dua kecamatan ini disambut oleh Wakil Ketua DPR Aceh Dalimi, dari Fraksi Partai Demokrat.
Tgk Adanan Ubat salalah satu yang hadir dalam pertemuan tersebut kepada wartawan Jumat (3/11) mengatakan, pertemuan dilakukan menyusul dihentikan sementara pembangunan pabrik semen di Kecamatan Muara Tiga dan Batee.
Disebutkan, ada beberapa poin yang lahir dalam pertemuan dengan DPRA itu seperti, Amdal harus memenuhi dari segala aspek, baik aspek hukum, lingkungan dan keterlibatan masyarakatnya.
Lalu, permasalahan lahan harus dengan jalan damai dan adil, baik melalui pemenuhan adanya saham warga Laweung dan Batee.
“Kemudian harus ada perjanjian tertulis terkait tenaga kerja lokal yang terlampir langsung dalam bagian Amdal. Jadi ini yang harus dilakukan,”sebutnya.
Selanjutnya kata Adnan Ubat, pemamfaatan dana CSR juga harus dilakukan secara transparan dan bisa dirasakan oleh msyarakat Laweung dan Batee secara keseluruhan.
“Harus tetap menjaga agama, adat istiadat, budaya, perlindungan penuh kepada situs budaya dan situs religius yang ada di ke dua kecamatan,” ujarnya.
“Untuk mengawal semua ini, dewan meminta forum Pelaba ini membuat kepengurusan yang defenitif legal secara aspek hukum,” tambahnya.()
Belum ada komentar