Terendam Banjir, Puluhan Sekolah di Singkil dan Subulussalam Terpaksa Diliburkan

Terendam Banjir, Puluhan Sekolah di Singkil dan Subulussalam Terpaksa Diliburkan
Terendam Banjir, Puluhan Sekolah di Singkil dan Subulussalam Terpaksa Diliburkan

PM, ACEH SINGKIL – Puluhan sekolah di Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, terpaksa diliburkan karena terendam banjir yang melanda wilayah tersebut.

Di Kabupaten Aceh Singkil, sejak Jumat (10/11) kemarin 10 sekolah di beberapa kecamatan terpaksa meliburkan siswanya. Hal itu terjadi karena air masih merendam sejumlah ruang belajar dan halaman sekolah.

Yusfit Helmi S.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil mengatakan, pihaknya sengaja meliburkan sekolah karena tempat belajar sudah tergenang.

“Ya hari ini terpaksa di liburkan. Gedung sekolah tergenang 9 SD, 1 SMP libur,” Kata Yusfit.

Sebelumnya kata Yusfit sebagian siswa/i sudah meliburkan diri dengan sengaja, karena tidak memungkinkan belajar. “Jadi, sampai saat ini mereka juga masih fokus bersih-bersih rumah dan menata barang akibat banjir,” tambahnya.

Sekolah yang terkena dampak banjir, kata dia, diantaranya SD Teluk Rumbia, SD Ranto Gedang, SD Kuta Simboling, SD Tulak Ambun, SD Takal Pasir, SD Ujung Bawang, SD Pemuka, SD Sukamakmur, Sedangkan SMP hanya SMP 4 Ujung Bawang. Di kecamatan Singkil dan 1 sekolah SD Tugan kecamatan Simpang Kanan.

Di Kota Subulussalam, curah hujan dalam minggu ini terus mengguyur daerah tersebut. Akibatnya, 11 Kampong di tiga Kecamatan dalam wilayah Kota Subulussalam terendam banjir. Selain itu, tercatat sembilan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri juga terendam banjir sehingga murid terpaksa diliburkan.

Kesembilan gedung SDN yang diliburkan akibat banjir enam diantaranya berada di Kecamatan Rundeng yakni, SDN Sibungke, Panglima Saman, Muara Batu-batu, SDN 1 Rundeng, Binanga, dan Siperkas. Sedangkan Kecamatan Longkib tercatat ada dua SD yaitu, Panji dan Longkib. Sementara Kecamatan Sultan Daulat hanya satu SDN yakni SDN Jabi-jabi.

“Kegiatan belajar dan mengajar untuk sementara terpaksa kita liburkan. Sejak Kamis kegiatan di SD itu kita liburkan, karena debit air semakin tinggi,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, H. Harmaini.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait