Terbakar, 50 Hektar Lahan Sawit dan Gambut di Aceh Selatan

Terbakar, 50 Hektar Lahan Sawit dan Gambut di Aceh Selatan
PETUGAS pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di lahan sawit dan lahan gambut, Desa Ujong Padang dan Desa Brahan, Kecamatan Kota Bahagia, Selasa (1/3).

PM, TAPAKTUAN—Sekitar 50 hektar lahan sawit dan gambut milik masyarakat yang berlokasi di Desa Ujong Padang dan Desa Brahan, Kecamatan Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan, terbakar. Selain menghanguskan perkebunan sawit yang baru ditanam maupun hampir panen (buah pasir), juga mengakibatkan wilayah Kecamatan Bakongan Raya diselimuti kabut asap.

Keterangan yang dihimpun di Tapaktuan, Selasa (1/3), menyebutkan, kebakaran lahan ini telah berlangsung sejak tanggal 26 Januari 2016 lalu. Karena kondisi cuaca di wilayah itu sedang musim kemarau (panas) disertai angin kencang, sehingga kebakaran lahan tersebut semakin meluas. Kobaran api terus merambat ke lahan perkebunan sawit dan lahan gambut di sekitarnya.

Menurut informasi, kebakaran lahan tersebut berawal dari tindakan salah seorang pemilik kebun yang sedang melakukan pembersihan kebun miliknya di Desa Ujong Padang yang rencananya akan ditanami sawit. Lahan yang sedang dilakukan upaya pembersihan tersebut kemudian dibakar.

“Kami memastikan ini terjadi akibat ada oknum tertentu yang melakukan pembakaran lahan. Kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” kata Kapolres Aceh Selatan AKBP Achmadi SIK yang dikonfirmasi melalui Kanit Tipiter Satreskrim Ipda Adrianus SE.

Pihaknya, ujar Adrianus, telah menurunkan tim ke lokasi kebakaran lahan sawit dan gambut tersebut untuk mengumpulkan keterangan dan alat bukti untuk mendukung proses pengusutan kasus tersebut.

Menghindari agar kebakaran lahan tersebut tidak semakin meluas, pihaknya meminta kepada Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait segera membentuk tim dan berkoordinasi dengan instansi terkait.  “Untuk mengatasi agar api tidak terus merambat ke lahan perkebunan di sekitarnya, kami mengharapkan Pemkab Aceh Selatan segera turun tangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Sebab, pemadaman api tidak mungkin lagi dilakukan dengan mobil pemadam kebakaran, melainkan harus menggunakan tenaga manusia,” ungkapnya.

Menyikapi kejadian kebakaran lahan sawit dan lahan gambut tersebut,  Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Selatan Ir T Masrul menyatakan pihaknya segera mengambil kebijakan strategis untuk menanggulangi persoalan itu agar tidak terus meluas, setelah menurunkan tim untuk meninjau langsung lokasi tersebut.

“Kemungkinan tim kami akan turun ke lokasi untuk meninjau langsung ke lapangan. Setelah menghimpun data di lapangan, selanjutnya akan kami laporkan ke Bupati Aceh Selatan, sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk menangani kasus itu,” tegas Masrul.

Menurut perkiraan pihaknya, kata Masrul, di kawasan Desa Ujong Padang sampai Desa Brahan Kecamatan Kota Bahagia tersebut memiliki lahan sawit dan lahan gambut dengan luas keseluruhannya mencapai 90 hektar. Jika kondisi kebakaran lahan tersebut tidak segera diatasi, dipastikan lahan sawit dan lahan gambut seluas 90 hektar itu akan terbakar seluruhnya.

Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Aceh Selatan Erwiandi SSos mengatakan pihaknya telah menerjunkan tiga unit mobil pemadam pada Selasa (1/3) siang. “Benar, kami telah menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran lahan sawit dan lahan gambut. Dua unit damkar yang diterjunkan itu berasal dari pos Kecamatan Bakongan dan Trumon, sedangkan satu unit lagi mobil damkar dengan kapasitas 4.000 liter air dari Kantor pusat Tapaktuan,” sebutnya.

Hasil amatan langsung di lapangan, kata Erwiandi, upaya pemadaman kobaran api mengalami kendala yang sangat fatal akibat minimnya akses jalan menuju lokasi yang bisa dilalui mobil Damkar ditambah lagi kondisi kabut asap pekat yang menyelimuti ruang udara wilayah itu. [PM002]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait