PM, Blangpidie – Jawahir, 55, warga Desa Palak Hilir, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami luka bakar di bagian muka, tangan kiri dan perut akibat ledakan lampu teplok. Ayah dua itu saat ini dirawat di RSU Teuku Peukan (RSUTP) Abdya.
Musibah dialami nelayan itu saat menghidupkan lampu teplok (pelita) karena listrik saat itu padam, Jumat (07/02/2014) malam. Ketika menuangkan minyak tanah, tiba-tiba teplok menyemburkan api hingga membakar tubuhnya.
“Saya langsung berlari menuju sumur untuk memadamkan api di tubuh saya,” ujar Juwani kepada pikiranmerdeka.com, Selasa (11/2) menceritakan kembali peristiwa naas yang dialaminya tiga hari yang lalu itu.
Sementara istri korban Nurfa, 48, yang malam itu berada di rumah langsung memberi pertolongan ketika melihat suaminya terbakar.
“Begitu meledak, saya melihat api sudah membakar suami saya. Dinding rumah juga ikut terbakar, saya sempat meminta pertolongan warga sekitar,” kilasnya.
Korban langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUTP Abdya dan langsung ditangani dokter spesialis bedah pada malam itu.
“Pasien sudah tiga hari dirawat dengan kondisi 20 persen luka di sekujur tubuh,” kata dokter spesialis bedah dr Ismail Muhammad SpB, Selasa (11/02/2014).
Menurut Ismail, kondisi pasien saat ini mulai stabil. Bahkan dokter di sana hanya merawat lukanya saja.
“Yang kami kuatirkan jalan nafasnya, sebab luka bakar itu ditakutkan terjadi udemlaring (tersendat jalur pernafasan). Kita sudah melakukan observasi selama tiga kali 24 jam untuk perawatan pasien yang diperkirakan satu minggu lagi sudah boleh menjalani rawat jalan,” katanya ketika sedang memeriksa pasien terbakar tersebut.
Informasi diperoleh dari pihak keluarga sudah tiga hari dirawat di rumah sakit, belum ada satupun dari pihak pemerintah bahkan instansi terkait datang menjenguk korban luka bakar yang diduga akibat minyak oplosan. (Syahrizal)
Belum ada komentar