PM, BIREUEN – Tarmizi Karim bersilaturahmi dengan seratusan tokoh masyarakat Kabupaten Bireuen. Kegiatan singkat tersebut berlangsung di aula Hotel Fajar Bireuen, Sabtu (6/2/2016).
Tarmizi yang didampingi istrinya disambut oleh dua mantan Bupati Bireuen, Drs H Hamdani Raden dan Drs H Mustafa A Glanggang. Pertemuan itu ikut dihadiri sejumlah tokoh pendiri Kabupaten Bireuen.
Di hadapan mantan Pj Gubernur Aceh itu, Hamdani Raden menyatakan bahwa yang hadir dalam silaturahmi itu merupakan tokoh masyarakat dari seluruh kecamatan dalam Kabupaten Bireuen. “Tokoh masyarakat dari Samalanga sampai Gandapura hadir menyambut kepulangan bapak Tarmizi Karim,” kata Hamdani Raden.
Penjabat Bupati Bireuen pertama itu menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih atas kesediaan Tarmizi Karim meluangkan waktu untuk berbagi cerita dengan masyarakat Bireuen.
Di kesempatan itu, Tarmizi Karim mengatakan bahwa Aceh saat ini sedang mengidap dua penyakit sosial paling mendasar, yaitu kemiskinan dan kebodohan. Menurutnya, untuk keluar dari dua persoalan tersebut haruslah memiliki landasan yang jelas. “Untuk mengobati penyakit, kita harus tahu dulu apa yang menyebabkan timbulnya penyakit tersebut. Tanpa membenahi dari akar persoalan, mustahil kita bisa terbebas dari penyakit itu,” tamsil Tarmizi Karim.
Ia juga menyinggung masalah pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah Aceh yang tidak terarah dengan alokasi dana Otsus berlimpah. “Sebenarnya, dengan dana Otsus untuk Aceh yang mencapai Rp5 triliun per tahun, sangat tidak mungkin rakyat masih belum sejahtera,” ujar mantan Bupati Aceh Utara ini.
Ketika seorang tokoh masyarakat menanyakan kepadanya, apakah ia akan maju sebagai calon Gubernur Aceh periode 2017-2022 pada Pilkada mendatang? Tarmizi Karim tidak membantahnya. Namun ia masih merahasiakan siapa yang akan mendampinginya nanti.
“Ya, Insya Allah saya akan maju sebagai calon Gubernur Aceh. Saya mengajak semua tokoh masyarakat untuk bersama-sama membangun Aceh yang lebih bermartabat,” tuturnya.
Tarmizi juga mengharapkan, Pilkada mendatang dapat berlangsung dalam kondisi aman dan damai. Tercipta kompetisi yang sehat antar pasangan kandidat, tanpa saling menjatuhkan. “Tujuan kita adalah sama, yaitu mensejahterakan rakyat,” tandasnya.[]
Belum ada komentar