Tanggapi Isu Pencopotan, Tu Bulqaini: Mari Hindari Fitnah!

Tu Bulqaini Tanjongan, membantah kabar yang menyebut dirinya dicopot dari jabatan Ketua Tanfidziyah PAS Aceh. Foto : Facebook
Tu Bulqaini Tanjongan, membantah kabar yang menyebut dirinya dicopot dari jabatan Ketua Tanfidziyah PAS Aceh. Foto : Facebook

PM,  Banda Aceh – Ketua Umum Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tu Bulqaini Tanjongan, membantah kabar yang menyebut dirinya dicopot dari jabatan Ketua Tanfidziyah PAS Aceh. Ulama asal Samalanga ini mengaku terkejut saat mendengar isu tersebut dan menyayangkan tindakan penyebaran fitnah yang tidak bertanggung jawab.

“Saya baru dengar kabar itu. Kapan kejadiannya? Apa masalahnya sampai saya disebut dicopot?” ujar Tu Bulqaini dengan nada bingung.

Ia menegaskan bahwa tidak ada konflik atau persoalan internal di PAS Aceh. Menurutnya, keputusan mendukung pasangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dalam Pilkada Aceh 2024 merupakan hasil musyawarah bersama, bukan keputusan pribadi.

Terkait tudingan bahwa dirinya menjalankan organisasi secara sepihak (one man show), Tu Bulqaini menjelaskan bahwa PAS Aceh menjunjung tinggi prinsip musyawarah. Segala keputusan strategis diputuskan bersama oleh para anggota.

Ia menduga kabar pencopotan ini diembuskan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengalihkan dukungan ke pasangan Muzakir Manaf-Dek Fadh setelah Pilkada 2024.

“Beberapa waktu lalu, ada pemilik media yang meminta saya memberikan ucapan selamat kepada Mualem dan Dek Fadh. Saya menolak karena proses Pilkada belum selesai,” jelasnya.

Menurut Tu Bulqaini, isu tersebut mungkin berhubungan dengan penolakannya untuk memberikan ucapan selamat sebelum proses hukum di Mahkamah Konstitusi rampung.

“PAS Aceh tetap berpegang pada komitmen awal mendukung Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi hingga seluruh proses selesai. Kami menunggu sampai keputusan hukum di Mahkamah Konstitusi ditetapkan,” tegasnya.

Ia juga menyebut seluruh jajaran PAS Aceh, termasuk Abu Mudi sebagai Ketua Majelis Nashihin, memiliki sikap serupa.

Sebagai penutup, Tu Bulqaini mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi, terutama bagi media. Menurutnya, menyebarkan fitnah adalah dosa besar dalam Islam, bahkan lebih berat daripada dosa zina.

“Media harus berhati-hati. Berita yang tidak benar bisa menjadi fitnah, dan dosanya sangat besar. Jangan sampai kepentingan duniawi mengorbankan masa depan di akhirat,” ujar Tu Bulqaini dengan bijak.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

81A85F6D B646 46F6 81BF D867CFD31129
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara. Foto: Antara/Ibnu Chazar

Empat Laskar FPI Ditembak Mati di dalam Mobil Polisi