PM, BLANGPIDIE – Komandan Kodim 0110/Aceh Barat Daya (Abdya) Letkol Inf Suhartono SIP, kecewa dengan jadwal tanam serentak musim tanam (MT) rendengan tahun 2015 bergeser dari waktu yang sudah ditentukan.
Kekecewaan itu disampaikan Dandim saat memberikan arahan saat tanam perdana yang berlansung di Desa Meunasah Tengah, Kecamatan Lembah Sabil, Abdya, Senin (28/12/15).
Menurutnya, ada beberapa penyabab bergesernya jadwal tanam serentak tersebut. Dirinya telah melakukan evaluasi ke lapangan dan ditemukan sejumlah kendala. Diatanya faktor alam, yakni hujan dan sedikit banjir. “Kenapa saya katakan banjir cuma sedikit, karena air luapan sejumlah sungai itu hanya numpang lewat saja dipemukiman penduduk,” ungkapnya.
Faktor lain, dikatakan Dandim, disebabkan adanya program pembangunan jaringan irigasi dari pemerintah pusat yang sedang dikerjakan dan saluran irigasi yang tidak mengalir dengan lancar. “Terakhir faktor manusianya, karena masih ketergantungan dan menjadi tradisi harus membajak sawah menggunakan traktor 4WD, padahal ada lahan yang bisa menggunakan handtraktor,” ujarnya.
“Ini akibat faktor M (malas), saya tidak mengatakan semua petani seperti itu, akan tapi ada segelintir kelompok tani yang justru terlalu lama mengulur waktu dengan berbagai macam alasan,” sambungnya.
Bergesernya waktu tanam serentak itu juga diakui Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Abdya Maswadi. Alasanya, karena beberapa waktu lalu Abdya terkena musibah banjir luapan yang mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak terutama jaringan irigasi yang mangaliri air ke sawah petani.
“Sesuai dengan kesempakatan pada waktu rapat turun ke sawah sekitar 3 bulan yang lalu, tanam serentak dilakukan pertengahan Desember, nyatanya, karena musibah banjir, bergeser di akhir Desember,” ungkapnya.
Disamping itu, Maswadi juga melaporkan, berdasarkan data statistik lahan sawah di Abdya sebanyak 11,178 Hektare, dimana lahan tersebut ditanami padi dan palawija dalam setiap tahunnya. Kemudian mengenai kebutuhan pupuk Abdya tahun 2015, Urea sebanyak 264 ton, ZA sebanyak 605 ton, SP36 sebanyak 472 ton, NPK sebanyak 1578 ton dan pupuk organik sebanyak 1000 ton.
Selanjutnya, mengenai alat mesin pertanian (Alsintan), handtraktor di Abdya secara keseluruhan berjumlah 556 unit, Polteser sebanyak 329 unit, minikongret sebanyak 9 unit dan traktor 4 WD sebanyak 24 unit. [PM004]
Belum ada komentar