Tahun 2016, Aceh Selatan Terapkan Tanam Padi Sistem Sejajar Legowo

Tahun 2016, Aceh Selatan Terapkan Tanam Padi Sistem Sejajar Legowo
Ilustrasi |net

PM, TAPAKTUAN – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Selatan secara resmi akan menerapkan tanam padi sistem sejajar Legowo 2 : 1 kepada seluruh petani setempat pada musim tanam pertama tahun 2016 mendatang.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan, Yulizar SPmengatakan pola tanam ini diyakini mampu meningkatkan produktifitas pangan hingga mencapai 60 persen dari sebelumnya.

“Pola tanam sistem Legowo 2 : 1 ini, kami rencanakan akan diterapkan secara serentak di atas lahan seluas 15.000 hektar seluruh Aceh Selatan mulai musim tanam pertama bulan Februari 2016. Kami meyakini pola tanam ini akan mampu meningkatkan hasil produksi pangan kita mencapai 30 – 60 persen dari hasil produksi sebelumnya,” kata Yulizar kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu (4/1115).

Yulizar menjelaskan, pola tanam padi sistem sejajar Legowo 2 : 1 itu bermakna bahwa, padi yang ditanam satu batang di lahan kering tanpa banyak air, ditanam dua baris antar barisan berjarak 20 cm, dalam barisan berjarak 10 cm serta sejajar legowonya berjarak 40 cm.

“Sedangkan bibit yang digunakan terserah apa saja yang penting bibit yang berlebel dan bersertifikat. Pola tanam sejajar legowo 2 : 1 ini sudah pernah kami uji coba di lahan pilot projek (demplot) seluas 1 hektar di Desa Air Dingin Kecamatan Meukek, hasilnya mencapai 8 ton/hektar jauh meningkat dibandingkan sebelumnya hanya 3 ton/hentar, dengan diimbangi pupuk organic dan non organic,” ungkapnya.

Sebagai persiapan menuju penerapan sistem sejajar Legowo 2 : 1 itu, kata Yusrizal, Pemkab Aceh Selatan merencanakan akan menggelar rapat koordinasi melalui masing-masing instansi dengan jajarannya masing-masing pada bulan Desember 2015 mendatang.

“Bupati Aceh Selatan akan mengundang seluruh Camat guna mensolidkan pelaksanaan penanaman padi sistem sejajar legowo 2 : 1. Sementara Dandim 0107 Aceh Selatan akan mengundang seluruh Koramil, Dinas Pertanian dan Peternakan akan mengundang seluruh mantri tani serta Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKP3) akan mengundang seluruh penyuluhnya di lapangan, sehingga pelaksanaan program itu dapat berlangsung sukses sesuai harapan yang direncanakan,” tandas Yulizar.

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20230404 WA0035
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi ke kantor DPRA, Selasa (4/4/2023) siang, menolak draf revisi UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. [Dok. Ist]

Sambangi DPRA, Sejumlah Pendemo Tolak Revisi UUPA