STIT Muhammadiyah Abdya Lantik Pengurus BEM Periode 2017-2019

STIT Muhammadiyah Abdya Lantik Pengurus BEM Periode 2017-2019
STIT Muhammadiyah Abdya Lantik Pengurus BEM Periode 2017-2019

PM, Blangpidie – Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (BEM-STIT) Muhammadiyah Aceh Barat Daya (Abdya) resmi dilantik. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus STKIP Muhammadiyah Abdya, Kamis (5/7).

Ketua panitia, Yogi Arisandri dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan pelantikan pengurus BEM STIT Muhammadayah Abdya periode 2017-2019 juga disertai dengan rapat kerja kepengurusan baru. Ia menambahkan, acara pelantikan mengambil tema “Mengaktualisasikan Potensi dan Profesionalisme Mahasiswa untuk Revolusi yang Lebih Berkualitas”.

Sementara itu ketua BEM STIT Muhammadiyah, Faizin dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada ketua Bidang Kemahasiswaan, Hasyimi MA yang telah memberi bantuan dan arahan untuk kelancaran prosesi pelantikan tersebut.

“Kami berharap ke depan selalu mendapatkan dukungan dan perhatian dari pihak kampus untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus BEM STIT Muhammadiyah Abdya,” kata Faizin, sembari menjanjikan dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan langsung berembuk membahas program-program kerja selama masa kepengurusan nanti.

Menurut pantauan pikiranmerdeka.co, pelantikan tersebut dikukuhkan oleh PK-III Bidang kemahasiswaan, Hasyimi, MA. Selain itu turut juga hadir Badan Pengelola Harian, Ir. Mismaruddin Mahdi, Ketua Prodi PAI Haris Nur, MA, Hermanita, MA, Taufik, S.Pd, HMI, SAPMA PP dan Pemuda Dewan Dakwah.

Tanggung Jawab Mahasiswa pada Masyarakat

Usai dilantik sebagai ketua BEM STIT Muhammadiah, Faizin menerangkan bahwa BEM merupakan organisasi yang berperan untuk menampung setiap aspirasi mahasiwa.

“Setiap aspirasi yang sifatnya membangun perguruan tinggi akan kita tamping. BEM juga mengupayakan kegiatan yang dapat mengantarkan mahasiswa pada kesadaran akan tanggung jawab tridarma perguruan tinggi, hal itu untuk diterapkan di lapangan sosial kemasyarakatan,” jelas dia.

Faizin juga mengingatkan, “menjadi mahasiswa bukan saja untuk mendapatkan gelar sarjana, tetapi jauh dari itu, kita punya tanggung jawab moral untuk menyuarakan hak-hak masyarakat yang terenggut kesejahteraan, keadilan, dan kemakmurannya oleh perilaku penguasa baru yang berwajah feodal di negeri yang merdeka ini.”

Selebihnya, sambung Faizin, semua itu berpulang kepada mahasiswa itu sendiri. “Apakah kita harus pura-pura lupa, ataukah kita tidak pernah mau tahu tentang tugas dan tanggung jawab kita,” tutup Ketua BEM STIT 2017-2019 ini.

Reporter: Armiya

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait