PM, Bireuen—Ratusan SMAN 2 dan SMKN 1 Bireuen kembali terlibat tawuran, Sabtu (5/9/2015) sekitar pukul 11.00 WIB. Meski tidak menimbulkan kerusakan bangunan sekolah, aksi saling lempar batu kali ini menghancurkan sejumlah lampu penerangan jalan umum di kawasan sekolah tersebut.
Tidak diketahui siapa yang memulai, namun dipastikan aksi saling lempar ini hanya melibatkan siswa dari dua sekolah tersebut. Tindakan yang memalukan dunia pendidikan itu akhirmya dapat dilerai oleh aparat kepolisian dengan melepaskan tembakan ke udara dan gas air mata.
Selama aksi tawuran siswa kedua sekolah tersebut, arus tarnsportasi kendaraan Jalan Medan- Banda Aceh sempat mecet hingga 30 menit. Pasca kejadian, Faiza Humaira, siswi kelas 2 SMAN 2 Bireuen sempat pingsan diduga karena menghirup gas air mata. Siswi itu langsung dievakuasi ke RSUD dr Fauziah Bireuen.
Menurut catatan Pikiran Merdeka, aksi tawuran dua sekolah yang berada di lokasi berdekatan di kawasan Cot Gapu Bireuen itu sudah sering terjad. Sebelumnya siswa kedua sekolah yang terlibat tawuran itu sudah sempat melakukan perjanjian damai.
Kadis Pendidikan dan Kebudyaan Bireuen, Drs Nasrul Yuliansyah yang langsung turun ke lokasi tawuran kepada Pikiran Merdeka mengatakan, guna mengantisipasi jangka pendek, maka seluruh guru piket kedua sekolah itu harus menjaga ketat siswanya.
“Untuk jangka panjang, maka satu dari dua sekolah itu harus dipindahkan ke lokasinya. Namun bila kita lihat secara ril di lapangan, maka SMAN 2 yang harus dipindahkan. Sebab kalau SMK itu tidak mungkin kalau dilihat dari segi fasilitas perbengkelan,” katanya.
Menurut Nasrul Yuliansyah, kejadian tawuran ini disebabkan kurang sigapnya para guru, apalagi di saat jam istirahat. “Untuk itu, kita sangat mengharapkan peran guru di lokal dan guru piket agar selalu memantau siswanya di saat jam tertentu,” imbuhnya.
[PM002]
Belum ada komentar