PM, Banda Aceh – Sistem Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023, yang dibangun oleh Badan Kepegawaian Aceh, memiliki tujuan utama menghasilkan tenaga PPPK berkualitas.
Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar AP, menyatakan keyakinannya bahwa sistem yang diterapkan akan menghasilkan lulusan yang sesuai harapan, memungkinkan mereka bekerja maksimal dalam mendukung birokrasi Pemerintah Aceh.
“Sistem seleksinya sangat baik, mulai dari alur masuk hingga penggunaan CCTV untuk memonitor kemungkinan kecurangan. Hasil ujian juga langsung bisa dilihat setelah peserta keluar dari ruang ujian sistem CAT dari BKN,” ujar Iskandar Rabu (15/11).
Kepala Badan Kepegawaian Aceh, Abdul Qohar, menegaskan bahwa proses seleksi berlangsung dengan pengawasan ketat dan mencegah kecurangan. Dalam proses ini, 1.622 peserta dari 1.680 yang hadir telah mengikuti seleksi, sedangkan 58 peserta lainnya dinyatakan gugur karena tidak hadir.
Abdul Qohar juga menyoroti jumlah pelamar yang tinggi, dengan total 8.807 orang yang ingin mengikuti seleksi untuk 3.408 formasi PPPK yang dibuka oleh Pemerintah Aceh. Ia mengingatkan para peserta untuk tidak mempercayai calo dan melaporkan jika ada tawaran jasa calo.
Pemerintah Aceh membuka formasi PPPK Guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis. Dari total peserta yang mendaftar, PPPK Teknis menjadi formasi dengan jumlah pendaftar terbanyak, diikuti oleh PPPK Nakes dan PPPK Guru.
Usai meninjau lokasi, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh dan jajaran Pemerintah Aceh menggelar diskusi terkait pelaksanaan Seleksi PPPK Pemerintah Aceh.
Belum ada komentar