PM, Jakarta – Badan SAR Nasional (Basarnas) telah berhasil mendeteksi keberadaan black box atau kota hitam pesawat Lion Air JT 610.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Nugroho Budi Wiryanto mengatakan fokus pencarian di hari ke empat pada Kamis (1/11) akan difokuskan pada titik terdeteksinya sinyal Black Box.
“Kira-kira 400 meter dari LKP (last known position) sebelah barat daya. Sudah dipetakan dan kita besok akan fokus kesitu,” kata Nugroho saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Rabu (31/10).
Berkenaan dengan itu, Nugroho menuturkan akan mengerahkan empat kapal yang telah dilengkapi peralatan pendeteksi bawah laut seperti Multibeam Echo Sounder (Mbes), Side Scan Sonar, Remote Operated Underwater Vehicle (ROV), Ping Locator, dan Digital Global Positioning System.
Adapun keempat kapal yang akan bertugas bersok adalah KRI Rigel-933, KR Baruna Jaya I BPPT, KN SAR 206, dan Kapal Dominos milik Pertamina.
Selain itu, menurutnya proses pencarian di atas udara dan permukaan laut tetap dilakukan dengan radius 15 nautical mile (NM).
“Kemudian untuk yang di atas air, tentunya tetap kita lanjutkan, ini memasuki hari keempat, siapa tau besok ada jenazah mengambang atau apa kita harapkan, yang di atas air, tetap kita laksanakan tugas-tugas itu,” tuturnya.
Evakuasi 49 Kantong Jenazah
Hingga hari ketiga, Basarnas kembali menyerahkan 49 kantong mayat ke tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polri yang berhasil dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar menuturkan total 49 kantong jenazah yang ditemukan di hari ketiga evakuasi itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Update informasi, sampai saat ini sudah diserahkan 49 kantong jenazah ke DVI Polri,” kata Didi saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Rabu siang.
Namun, Didi belum bisa memastikan apakah 49 kantong mayat itu berisi jenazah utuh atau tidak. Menurutnya, menyangkut keterangan jumlah korban akan dijelaskan oleh DVI Polri yang melakukan proses identifikasi atas korban pesawat nahas itu.
“Dari tim gabungan telah menyerahkan 49 kantong jenazah. Kami tidak ingin menduga-duga. Nanti DVI Polri yang menjelaskan,” ungkapnya.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 06.20 WIB. Namun, pesawat itu dilaporkan hilang kontak dan terakhir terjatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
Tercatat, pesawat tujuan ke Pangkal Pinang itu membawa 189 orang terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dua pilot dan enam pramugari. Pesawat pun sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum akhirnya hilang kontak. []
Sumber: suara.com
Belum ada komentar