Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengeluarkan data terbaru mengenai utang luar negeri Indonesia. Per Februari 2014, utang luar negeri Indonesia tembus USD 272,1 miliar atau setara dengan Rp 3107,4 triliun. utang ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan bank sentral sebesar USD 129 miliar serta utang luar negeri swasta sebesar USD 143 miliar.
Setiap bulan, utang luar negeri Indonesia konsisten terus naik, namun siapa pemberinya?
Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, pemberi utang luar negeri terdiri dari tiga sumber yaitu negara lain dengan total utang mencapai USD 198,4 miliar, organisasi internasional dengan total utang mencapai USD 27 miliar serta lain lain dengan utang mencapai USD 46,9 miliar.
Dari sumber negara, Singapura menjadi raja pemberi utang ke Indonesia dengan total utang mencapai USD 51,1 miliar atau setara dengan Rp 582,4 triliun. Kemudian negara terbesar selanjutnya pemberi utang ke Indonesia adalah Amerika Serikat dengan total USD 42,5 miliar dan disusul Jepang dengan total utang USD 34,8 miliar.
Negara pemberi utang ke Indonesia terbesar selanjutnya adalah Belanda dengan total mencapai USD 13 miliar. Dalam data bank sentral masih banyak negara pemberi utang ke Indonesia di bawah USD 10 miliar seperti China, Hongkong, Inggris, Korea Selatan, Jerman dan beberapa negara lainnya hingga total utang dari negara ini mencapai USD 198,4 miliar.
Sumber utang luar negeri Indonesia selanjutnya adalah organisasi internasional di mana IBRD menjadi pemberi utang terbesar dengan total USD 11,4 miliar. Kemudian disusul oleh ADB dengan total utang mencapai USD 9,6 miliar. Kemudian total utang Indonesia ke IMF mencapai USD 3 miliar serta beberapa organisasi internasional lainnya hingga total utang dari organisasi internasional ini mencapai USD 27 miliar.
Pemberi utang ke Indonesia selanjutnya adalah lainnya dengan total utang USD 46 miliar.
[merdeka.com]
Belum ada komentar