Banda Aceh – Ratusan massa menyerbu kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dengan menggunakan truk dan juga berjalan kaki. Massa tersebut memprotes kebijakan KIP Aceh yang diduga telah memenangkan suatu partai.
Massa yang mendatangi kantor KIP Aceh semakin beringas saat ratusan polisi membuat pagar betis di depan kantor KIP Aceh yang berada di Jalan T Nyak Arif yang hanya selemparan batu dari kantor Gubernur Aceh. Massa bahkan sudah mulai bringas membakar ban mobil dan juga melempari polisi.
Melihat kondisi massa sudah melakukan tindakan anarkis. Pihak kepolisian langsung membubarkan paksa ratusan massa yang mengamuk tersebut.
Puluhan Pasukan Anti Hura-Hara (PHH) langsung dikerahkan untuk memukul mundur massa menjauh dari kantor KIP Aceh. Bentrok pun tidak dapat dihindari antara massa dengan pasukan PHH, dan massa berhasil dipukul mundur menjauh dari pekarangan kantor KIP Aceh.
Kemudian, massa semakin beringas. Mereka melempari petugas dengan batu. Bahkan massa sudah ada yang menggunakan kayu, sehingga untuk membubarkan massa yang kian beringas dua buah mobil water cannon harus dikerahkan untuk menghalau massa.
Namun massa masih saja tetap menyerang aparat kepolisian. Petugas kepolisian tidak henti-hentinya mengimbau agar massa tidak melakukan anarkis. Melihat kondisi massa semakin memanas dan sudah menyerang aparat, sehingga pihak kepolisian terpaksa harus melepaskan gas air mata dan mengerahkan pasukan Brimob bermotor untuk memukul mundur massa.
Untuk menghalau massa yang kian beringas, pihak PPH terpaksa harus melepaskan tembakan peringatan ke udara. Puluhan letusan senjata dan massa kocar-kacir melarikan diri dan lantas berselang 2 jam kemudian massa berhasil dibubarkan.
Itulah simulasi yang digelar oleh pihak kepolisian Aceh. Hal ini dilakukan agar kepolisian bisa menunggangi bila nanti terjadi kerusuhan akibat Pemilu di Aceh.
“Ini kita melakukan serangkaian pelatihan pra operasi dalam mempersiapkan pengamanan pemilu 2014. kita jajaran Polda Aceh mempersiapkan pengamanan itu dengan baik tentunya dengan melakukan latihan-latihan sebagaimana mestinya,” kata Irwasda Polda Aceh, Kombespol Syafril Nursal usai simulasi pembubaran massa yang unjuk rasa di kantor KIP Aceh, Sabtu (1/3/14).
Dalam simulasi itu, Polda mengerahkan 1700 personel kekuatan untuk uji coba melakukan pengamanan pemilu 2014, baik itu pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), maupun pasukan Pengendalian masyarakat(Dalmas) dan juga melibatkan Polisi Anti Huru-Hara (PHH) dan pasukan pendukung lainnya.
Setelah semua usai simulasi tersebut, kata Syafril, juga melakukan simulasi bagaimana kalau ada ancaman bom dan bagaimana cara penanganan. Termasuk tim Inafis (Unit Indentifikasi TKP) Polda Aceh juga diturunkan untuk mensterilkan lokasi bom tadi. [merdeka.com]
Belum ada komentar