Seruan Persatuan Ulama Aceh Menjelang Pilgub 2024 untuk Masa Depan Aceh yang Lebih Baik

t5nv4oueaxsbpu6
Wakil Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Aceh, Dr. Tgk. Rahmat Saputra. Foto: Ist

PM, Banda Aceh – Wakil Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Aceh, Dr. Tgk Rahmat Saputra, menyerukan pentingnya persatuan di kalangan ulama Aceh. Seruan ini disampaikan dalam semangat peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.

“Momen ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh ulama di Aceh untuk menyatukan kekuatan guna menghadapi tantangan politik ke depan, khususnya dalam Pilgub Aceh 2024,” kata Dr. Rahmat dalam siaran pers yang diterima Pikiran Merdeka, Rabu (21/8/2024).

Dr. Rahmat dengan penuh semangat menyatakan bahwa peringatan kemerdekaan ini harus dijadikan tonggak penting bagi ulama Aceh untuk bersatu dan mengambil peran lebih besar dalam kancah politik.

“Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Semua warga Aceh pasti mencintai ulama dan tidak akan pernah meninggalkan ulama dalam perjuangan besar ini,” ujarnya, menggugah kesadaran akan pentingnya peran ulama dalam membawa Aceh ke masa depan yang lebih baik.

Dalam pesan yang beredar luas melalui WhatsApp, Dr. Rahmat menekankan bahwa persatuan ulama bukan hanya penting untuk menjaga kesatuan umat, tetapi juga untuk menghadirkan kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dalam pemerintahan Aceh.

Aceh, yang dikenal sebagai “Serambi Mekkah,” memiliki sejarah panjang dalam menyatukan peran agama dan pemerintahan. Pengaruh ulama di Aceh tidak hanya kuat dalam konteks spiritual, tetapi juga dalam politik.

Hal ini tercermin dari dukungan besar yang diberikan masyarakat Aceh pada Pemilu Presiden lalu, di mana pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang mengusung pesan religius, memperoleh mayoritas suara di provinsi Aceh.

Melihat besarnya dukungan masyarakat Aceh terhadap ulama, Dr. Rahmat mengajak mereka untuk lebih berani tampil di panggung politik.

Menurutnya, mengusung calon gubernur atau wakil gubernur dari kalangan ulama bukan sekadar langkah politik, melainkan upaya untuk menjaga dan memperkuat identitas keislaman Aceh yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat selama berabad-abad.

Pilgub Aceh 2024 adalah kesempatan emas bagi masyarakat Aceh untuk memilih ulama sebagai pemimpinnya. Kehadiran seorang ulama di pucuk pimpinan, baik sebagai gubernur maupun wakil gubernur, dapat menjadi solusi dari berbagai persoalan Aceh yang semakin kompleks.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait