Malawati (30), simpatisan Partai Aceh (PA) asal Aceh Timur gagal menghadiri pendeklarisian Mualem-TA Khalid di Banda Aceh. Wanita itu harus dirawat intensif di RS Arun Lhokseumawe setelah terkena serpihan peluru polisi.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Pribahasa itu layak dilakapkan pada Malawati, ibu rumah tangga asal asal Desa Tanoh Ano, Kecamatan Idi, Kabupaten Aceh Timur. Berniat menyaksikan acara deklarasi serentak para kandidat kepala daerah yang diusung PA, tapi langkah wanita itu harus terhenti sebelum sampai di Banda Aceh. Mobil yang ditumpanginya diberondong aparat karena menerobos blokade razia polisi di Lhokseumawe.
Pada Jumat (12/8/2016) malam, polisi bersenjata lengkap dikerahkan dalam razia khusus di depan Markas Polisi Resor (Mapolres) Lhokseumawe, Jalan Medan – Banda Aceh, Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Petugas menghentikan seluruh kendaraan roda empat dan mengarahkan memasuki halaman Mapolres untuk digeledah dan diperiksa kelengkapan surat-surat.
Malam itu, massa Partai Aceh (PA) dari berbagai daerah sedang dikerahkan menuju Banda Aceh untuk menghadiri pendeklarasian pasangan calon kepala daerah yang diusung partai lokal tersebut. Deklarasi serentak pasangan Cagub/Cawagub, Cabup/Cawabup dan Cawalkot/Cawawalkot dari PA itu berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Sabtu (13/8/2016) pagi.
Malawati bermaksud menghadiri acara tersebut dengan menumpangi mobil Xenia BL 573 AF yang dikemudikan Muhammad (37), asal Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Setiba di depan Mapolres Lhokseumawe, sang sopir seakan tersentak dengan adanya razia polisi. “Saat diarahkan petugas untuk masuk ke pekarangan Mapolres , Avanza warna hitam itu justru menabrak blokade razia,” sebut sumber di kepolisian.
Selanjutnya mobil itu melaju kencang dan berhasil lolos dari razia. “Polisi tidak tinggal diam. Beberapa personil terpaksa melepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan, namun tidak dihirauakan sehingga beberapa tembakan mengarah ke mobil,” papar sumber itu.
Mobil yang terus melaju menuju Banda Aceh akhirnya harus berhenti di tengah perjalanan setelah diketahui seorang penumpangnya, Malawati terkena tembakan polisi. “Korban terkena dua serpihan peluru di pinggul sebelah kanan, “ katanya.
Sumber lain menyebutkan, mobil yang dikendarai Muhammad itu sempat berhenti sebentar di pinggir jalan, kemudian berjalan pelan untuk mencari Puskesmas terdekat. “Korban akhirnya dibawa ke Puskesmas di kawasan Tambon, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara,” katanya.
Belakangan, personil Polsek Dewantara dan anggota Koramil 03/Dewantara mendatangi lokasi itu. Beberapa aparat, termasuk Kapolsek Dewantara AKP Fitriadi selanjutnya membawa korban ke RS PT Arun di Blangtuphat, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, untuk menjalani perawatan intensif.
KAPOLDA MINTA MAAF
Kapolda Aceh Irjen Pol Drs M Husein Hamidi meminta maaf atas insiden penembakan mobil simpatisan Partai Aceh yang serpihannya mengenai Malawati. Jarajaran Polda Aceh juga menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan korban.
Kapolda menjelaskan, menjelang deklarasi serentak para kandidat dari Partai Aceh yang dilaksanakan di Taman Ratu Sapiatuddin, Banda Aceh, pihaknya berupaya mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. “Acara itu berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lantas , serta aksi kriminalitas. Apalagi dengan pengerahan massa secara besar-besaran,” kata Kapolda yang disampaikan melalui Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Goenawan SH MH.
Karena itu, lanjut dia, jauh-jauh hari sudah diperintahkan seluruh jajarannya untuk memberikan pelayanan dan perlindungan serta penegakan hukum dari berbagai peraturan perundang-undangan demi kepentingan politik Partai Aceh. “Bentuk pelayanan yang diperintahkan itu adalah memberikan pengawalan kepada rombongan pendukung Cagub/Cawagub dari PA, mulai titik start di kabupaten/kota masing-masing hingga titik kumpul mereka. Ini dikendalikan langsung oleh Kapolres dan sudah ditentukan titik masuk dan keluar serta titik kumpulnya oleh Karo Ops Polda Aceh,” sebut Goenawan.
Selain itu, setiap Polres juga melaksanakan razia kepada rombongan pendukung guna mengantisipasi barang-barang terlarang supaya tidak lolos ke Banda Aceh, seperti senjata api, senjata tajam, bahan peledak dan Narkoba. “Razia inilah yang dilaksankan di wilayah hukum Polres Lhokseumawe pada Jumat, 12 Agustus 2016 sekira pukul 21.00 WIB,” katanya.
Dalam razia tersebut, polisi berhasil menemukan satu paket sabu dan sebuah alat hisab dalam sebuah mobil minibus Nopol B 1795 VFL yang membawa enam orang penumpang. “Mereka berinisial MF, MK, MH, MA, L, dan AJ. Semuanya warga Idi Rayeuk, Aceh Timur,” kata Goenawan.
Setelah temuan tersebut, papar dia, Polres Lhokseumawe meningkatkan razia. Ketika razia berlangsung di depan Mako Polres Lhokseumawe, datang mobil jenis Xenia warna hitam BL 573 AF dikemudikan diketahui supirnya bernama Muhammad (37) asal Idi Rayek. “Yang bersangkutan tidak mau mengikuti petunjuk petugas bahkan menabrak blokade razia, sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara, namun supir kendaraan tersebut tetap melaju kencang ke arah Banda Aceh,” sebut Goenawan.
Setelah kejadian itu diketahui salah satu penumpang ter kena serpihan peluru pantulan yang diarahkan ke ban mobil. “Serpihan itu mengenai pinggul sebelah kanan korban atas nama Malawati. Kemudian Kapolsek Dewantara AKP Fitriadi bersama anggota Koramil 03 Dewantara mengantar korban ke rumah sakit PT Arun,” paparnya.
Menurut keterangan supir, jelas Kabid Humas Polda, menerobos blokade karena takut diperiksa dan tidak membawa STNK mobil. “Saat ini korban sudah mendapatkan perawatan. Menurut keterangan dokter yang memeriksa, kondisinya tidak mengkhawatirkan,” kata Goenawan.
Sehubungan dengan kejadian tersebut di atas, Kapolda Aceh telah memerintahkan Kapolres Lhokseumawe untuk memeriksa anggota yang melakukan penembakan. Bila melanggar prosedur harus menjatuhi sanksi sesuai peraturan. “Polda juga menanggung seluruh biaya perawatan rumah sakit korban,” katanya.
Di sisi lain, Kapolda Aceh sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mohon maaf kepada seluruh warga dan pendukung PA. “Kapolda tetap memberikan pelayanan dan pengawalan terhadap rombongan pendukung deklarasi Cagub/Cawgub PA hingga perjalanan pulang-pergi,” tandas Kabid Humas Polda Aceh ini.[]
Belum ada komentar