Serang Polisi Malaysia, Dua WNI Ditembak Mati

Serang Polisi Malaysia, Dua WNI Ditembak Mati
Ilustrasi korban tewas. [Dok. Ist]

ilustrasi-tewasKlang—Dua warga negara Indonesia (WNI) telah ditembak mati setelah menyerang polisi yang mencoba memegang teman wanita mereka di Klang, Selangor, Malaysia.

Salah satu petugas polisi pun meninggal setelah dibabat dengan parang dalam insiden itu. Kejadian itu berawal ketika dua petugas polisi Malaysia yang sedang patroli mendekati WNI yang terdiri dari dua pria dan tiga wanita, di Taman Sentosa, Klang, pada Selasa, 4 Maret 2014.

Kepala Polisi Selangor Mohd Shukri Dahlan menyatakan, menurut laporan media lokal pada hari ini, dua tersangka yang tewas telah menyerang dua petugas polisi yang mencoba untuk memegang teman wanita mereka sedang dalam penyelidikan.

Polisi yang selamat dalam insiden itu, Kopral Aidil Mustafa (29), menjelaskan bahwa saat dia berpatroli dengan Kopral Raja Aizam Raja Modid (53), mereka bertemu dengan lima orang Indonesia.

Ketika mereka mendekati para WNI tersebut, dua dari lima WNI tersebut segera menyerang mereka. Penyerang tersebut kemudian menyambar pistol Aizam dan memukul kepala Aizam dengan parang.

Aidil Mustafa selamat karena pistol penyerang yang diarahkan ke arahnya gagal berfungsi. Dua WNI tersebut lantas meninggal setelah Aidil menembak mereka, setelah sebelumnya sempat berkelahi dengan mereka.

Kepala Kepolisian Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar, mengimbau agar masyarakat, terutama orang asing, untuk bersikap kooperatif dan menjelaskan bahwa serangan itu terlalu dilebih-lebihkan.

“Ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Saya peringatkan secara keras bagi semua orang, terutama orang asing, jangan menyerang polisi yang sedang bertugas,” tegasnya.

“Tindakan (menyerang polisi yang bertugas) terlalu berlebihan,” katanya, setelah mengunjungi Aidil Mustafa, di Rumah Sakit Tuanku Ampuan Rahiman.

Sementara itu, tiga wanita yang melarikan diri setelah insiden tersebut dilaporkan telah ditangkap bersama dengan seorang pria, tidak jauh dari tempat insiden itu terjadi.

Deputi Menteri Dalam Negeri Dr Wan Juanidi memperingatkan bahwa dia tidak akan berkompromi dengan orang asing yang menyerang petugas yang sedang bertugas.

“Kita harus lebih berhati-hati setelah kejadian ini, saat berhadapan dengan orang asing, karena mereka dapat bertindak secara brutal dan bahkan menyebabkan kematian,” tutur Wan Juanidi.[okz/ant]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait