Senandung Aceh Festival Rapai

Aceh International Rapai Festival 2016 Banda Aceh (Photo Pikiran
Aceh International Rapai Festival 2016 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh berlangsung pada 26 – 30 Agutus 2016. (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)

Pertama kalinya, Festival Rapai Aceh Internasional digelar di Aceh. Acara berlangsung 26 – 30 Agutus 2016 ini mengambil tiga lokasi strategis di Banda Aceh, yaitu Taman Ratu Safiatuddin, Museum Tsunami, dan Taman Budaya.

Warga Banda Aceh yang haus hiburan, memenuhi halaman panggung utama Aceh International Rapai Festival 2016 di arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), Taman Ratu Safiatuddin. Meski di musim penghujan, penonton tetap membludak.

Pertunjukan kolaborasi rapai yang melibatkan 150 seniman lokal memukau pengunjung dan tamu. Kemeriahan semakin menggema saat tampilnya bintang tamu dari Sumatera Barat, Palito Nyalo, yang membawakan musik tradisional Tambua.

Aceh International Rapai Festival 2016 Banda Aceh (Photo Pikiran
Aceh International Rapai Festival 2016 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh berlangsung pada 26 – 30 Agutus 2016. (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)

Para penonton dibuat tertawa oleh penampilan berikutnya dari tim Absolutely Thai asal Thailand. Sekelompok pemusik dari negeri rumpun Melayu ini memperkenalkan musik tradisional mereka, pong lang, yang menggunakan alat musik tempurung kelapa.

Aceh International Rapai Festival 2016 Banda Aceh (Photo Pikiran
Aceh International Rapai Festival 2016 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh berlangsung pada 26 – 30 Agutus 2016. (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)

Aceh Rapai Festival menampilkan pemusik lokal, nusantara, dan mancanegara. Festival ini juga dirangkai dalam ragam kegiatan seperti konser   perkusi, pameran seni, budaya, dan kuliner, seminar dan coaching clinic rapai, dan city tour.

Aceh International Rapai Festival 2016 Banda Aceh (Photo Pikiran
Aceh International Rapai Festival 2016 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh berlangsung pada 26 – 30 Agutus 2016. (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)

Dinas Kebudayaan dan Pariwasata Aceh yang menyelenggarakan even tersebut menargetkan Aceh layak mendapat predikat destinasi wisata budaya ramah wisatawan terbaik dunia. Even itu diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Aceh.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait