Semangat Riska Ikuti UN dari Tempat Tidur

Siswa UN di Tempat Tidur
Riska, siswi SMA Negeri Seribu Bukit harus mengikuti UN dari tempat tidur. FOTO: Anuar Syhadat

PM, BLANGKEJEREN— Siswi SMA Negeri Seribu Bukit itu terlihat lesu, matanya yang redup memandang ke selembaran kertas di tagan kirinya, sedangkan tagan kananya masih memegang sebuah Pensil yang bertulisan 2B.

Sesekali, badannya dibaringkan ke kanan dan ke kiri sembari membulati lembar jawaban untuk menjawab soal Ujian Nasional (UN) yang harus diikutinya di tempat tidur.

Penyakit yang sudah tiga bulan dideritanya membuatnya tak mampu untuk duduk di kursi sekolah, bahkan dalam kesehariannya harus diantar-jemput meskipun teman-temanya menginap di Asrama SMA Unggul tersebut.

“Namanya Riska, ia mengalami penyakit usus lipat sejak tiga bulan yang lalu, bahkan sudah dua kali dibawa berobat ke Medan sama keluarganya, namun belum juga sembuh, sehingga dengan terpaksa berbaring di tempat tidur menjawab soal,” kata Salid, Kepala SMA Negeri Seribu Bukit Kabupaten Gayo Lues, Senin (04/04/16).

Riska menjalani UN dijaga oleh pengawas, meksipun hanya sendiri di dalam ruangan, para pengawas rela mengantar dan menjemput kebutuhan Riska, sedangkan teman-temannya mengikuti ujian di ruangan lain.

“Penyakitnya sangat berpegaruh saat duduk, kalau Riska duduk langsung mengalami sakit. Satu-satunya cara hanya berbaring di tempat tidur sembari menjawab soal, mudah-mudahan dia bisa menjawab soal dengan benar,” ujar Kepala SMA Seribu Bukit itu.

Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim yang mengunjunggi SMA Seribu Bukit bersama Ketua DPRK, Kadis Dikjar dan Muspida lainya langsung mengunjunggi tempat Riska menjawab soal. Ketabahannya menjawab soal dalam keadaan sakit membuat Bupati ikut prihatin.

“Tidak apa-apa, Nak, nanti kamu akan sembuh. Jawablah soalnya dengan benar dan setelah sembuh dan lulus nanti bisa melanjutkan ke universitas negeri, setiap penyakit pasti ada obatnya,” kata Ibnu Hasim seraya memegang kaki Riska.

Di sisi lain, bupati mengatakan ada empat jurusan yang sangat dibutuhkan Pemkab Gayo Lues di masa yang akan datang, yaitu jurusan pertanian, kehutanan, pariwisata, dan peternakan.

“Kalau jurusan lainpun dibutuhkan, tapi keempat ini yang menjadi prioritas kebutuhan Pemda. Kalau dokter umum sudah cukup di kita ini, kecuali dokter spesialis, itu masih dibutuhkan, bahkan Pemda ikut menyekolahkanya,” katanya.

Bupati berpesan, siswa yang lulus dari tingkat SMA nantinya agar tidak salah memilih jurusan, sehingga setelah selesai kuliah bisa langsung diterima bekerja di pemerintahan Kabupaten Gayo Lues.

“Upaya yang dilakukan Pemda Gayo Lues agar siswanya lulus dari sekolah dan lulus undangan ke perguruan tinggi negeri sudah banyak, seperti menambah jam palajaran, bimbingan belajar, try out dan lain-lainnya. Semua itu kita lakukan agar anak didik kita ini bisa sukses di masa yang akan datang,” kata Bupati.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M. Si memandu pertemuan diskusi tentang pembangunan Aceh pasca 20 tahun tsunami dengan berbagai tokoh internasional dan nasional dalam acara Aceh Internasional Forum, di Pendopo Gubernur Aceh, Senin, (23/12/2024) . Foto: Biro Adpim
Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M. Si memandu pertemuan diskusi tentang pembangunan Aceh pasca 20 tahun tsunami dengan berbagai tokoh internasional dan nasional dalam acara Aceh Internasional Forum, di Pendopo Gubernur Aceh, Senin, (23/12/2024) . Foto: Biro Adpim

Pj Gubernur Bahas Upaya Majukan Aceh dengan Tokoh Internasional dan Nasional