Selama Menjabat, HT Sama Indra Sudah Empat Kali Lantik Dirut PDAM Tirta Naga

Selama Menjabat, HT Sama Indra Sudah Empat Kali Lantik Dirut PDAM Tirta Naga
Selama Menjabat, HT Sama Indra Sudah Empat Kali Lantik Dirut PDAM Tirta Naga

PM, TAPAKTUAN – Selama kepemimpinan Bupati Aceh Selatan periode 2013 – 2018, HT Sama Indra telah sebanyak empat kali melakukan pergantian Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Naga.

Ke empat direktur tersebut masing-masing Junaidi Zaid SE, Eki Firman SE, Liyan Azwin SE dan terakhir Cut Maisarah, AMd.

Junaidi Zaid mantan pegawai sebuah perbankan diangkat menjadi Dirut PDAM Tirta Naga sekitar akhir tahun 2013, namun berselang satu tahun kemudian tepatnya 15 Januari 2015 resmi diberhentikan melalui Surat Keputusan Bupati Aceh Selatan, nomor 25 tahun 2015.

Selesai diberhentikan, Junaidi Zaid harus menghadapi kasus hukum dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Selatan, terkait proyek dana hibah dari negara donor Australia sebesar Rp 3 miliar untuk pemasangan jaringan air Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diduga telah di Mark Up. Pihak Kejari Aceh Selatan menahan Junaidi Zaid pada tahun 2017 atas dugaan korupsi yang menjeratnya.

Untuk menggantikan Junaidi Zaid, Bupati Aceh Selatan mengangkat pegawai PDAM Tirta Naga, Eki Firman sebagai Pejabat sementara (Pjs) Dirut. Pertengahan tahun 2017 Bupati memberhentikan Eki Firman lalu mengangkat Liyan Azwin sebagai Dirut defenitif.

Namun beberapa bulan menjabat, secara tiba-tiba Liyan Azwin memilih mengundurkan diri. Hingga akhirnya Bupati kembali mengangkat pegawai PDAM Tirta Naga, Cut Maisarah sebagai pejabat sementara (Pjs) Dirut.

Setelah berlalu beberapa bulan, pada Kamis (25/1) Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra, secara resmi melantik Cut Maisarah sebagai Dirut defenitif PDAM Tirta Naga Tapaktuan.

Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah Cut Maisarah berlangsung di aula rapat lantai II Kantor Bupati Aceh Selatan. Acara ini dihadiri asisten II setdakab Aceh Selatan Zaini Bakri, asisten III, Ir. Said Azhar, para Kepala SKPK, Kabag Ekonomi Fujiyanto, Dewan Penasehat PDAM Drs. Hasbi Hasan, anggota DPRK Rustaman dan sejumlah karyawan PDAM.

Pengangkatan Cut Maisarah menjadi Dirut definitif sempat menjadi polemik. Soalnya selain disinyalir tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki ijazah S1 juga diduga tidak melalui proses seleksi yang terbuka.

Bupati Sama Indra dalam sambutannya mengharapkan, Surat Keputusan (SK) yang diserahkan tersebut hendaknya merupakan SK terakhir Dirut PDAM masa kepemimpinannya periode 2013 – 2018. Karena, sejak masa periode dia menjabat, sudah terjadi 4 kali pergantian direktur.

“Saya jadi trauma dengan PDAM Tirta Naga Tapaktuan ini, sebab masa periode 2013-2018 sudah terjadi 4 kali pergantian dirut, pertama, Junaidi Zaid SE, Eki Firman, SE dan Liyan Azwin, SE hingga terakhir Cut Maisarah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, direktur yang baru harus berpikir apa yang harus dilakukan dalam memajukan perusahaan.

“Jangan ada istilah musuh harus disingkirkan. Namun, harus dirangkul karena dalam sistem manajemen yang dibutuhkan adalah kebersamaan, bukan individual,” tegasnya.

Sebelumnya, Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setdakab Aceh Selatan, Zaini Bakri menyampaikan, bahwa pada tahun 2017, Pemkab Aceh Selatan telah mengangkat Liyan Aswin sebagai Direktur definitif PDAM, tertanggal 3 Januari 2017.

Namun, sambungnya, pada bulan Mei 2017, Liyan Azwin dengan alasan kesehatan mengajukan permohonan pengunduran diri.

Maka untuk mengisi kekosongan jabatan Direktur PDAM, Pemkab Aceh Selatan menunjuk Cut Maisarah, A.Md selaku pejabat sementara (Pjs) berdasarkan SK Bupati Aceh Selatan No. 357 Tahun 2017 tanggal 29 Mei 2017.

“Perekrutan calon Direktur PDAM Tirta Naga Tapaktuan dilakukan berdasarkan pengumuman Sekda Aceh Selatan selaku Ketua Tim Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Direktur PDAM Nomor 690/03 /2017 tanggal 27 November 2017 dan telah di perpanjang sebanyak 2 kali,” paparnya. ()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Danrem 012/TU Pimpin Sertijab Danyon 115 Macan Lauser
Komandan Korem 012/TU Kolonel ARH Ruruh A Setyawibawa SE MM sedang memasang tanda pangkat jabatan kepada Danyonif 115 Macan Lauser yang baru, Mayor Inf Alfian dalam prosesi Sertijab yang berlangsung di Mayonif 115/ML, Rabu (5/8).[ PikiranMerdeka | Hendrik Meukek]

Danrem 012/TU Pimpin Sertijab Danyon 115 Macan Lauser

PELATIHAN TENUN Pelatih pembuatan tenun dari ahli usaha tenun Datok Laksamana, Tanjung Pura Medan Sumatera Utara dengan disaksikan pejabat Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, sedang melatih perempuan setempat membuat sungket tenun motif khas Aceh Selatan di Balai Tenun Desa Arafah, Kecamatan Samadua, Selasa (6/10). Hendrik Meukek.
PELATIHAN TENUN Pelatih pembuatan tenun dari ahli usaha tenun Datok Laksamana, Tanjung Pura Medan Sumatera Utara dengan disaksikan pejabat Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, sedang melatih perempuan setempat membuat sungket tenun motif khas Aceh Selatan di Balai Tenun Desa Arafah, Kecamatan Samadua, Selasa (6/10). Hendrik Meukek.

Sungket Tenun Khas akan Dijadikan Pakaian Aceh Selatan