Selama 2016, Pupuk Urea Langka di Aceh Selatan

Selama 2016, Pupuk Urea Langka di Aceh Selatan
Selama 2016, Pupuk Urea Langka di Aceh Selatan

PM, TAPAKTUAN—Ratusan petani di wilayah Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, mengaku sangat sulit mendapatkan pupuk jenis urea sejak awal Januari 2016. Kelangkaan pupuk tersebut telah mengganggu proses penanaman padi pada musim tanam awal tahun ini.

“Kelangkaan pupuk ini sangat meresahkan para petani karena usia tanaman padi saat ini sudah lima belas hari, bahkan ada juga yang sudah tiga puluh hari. Di masa-masa awal proses penanaman tersebut, tanaman padi sangat membutuhkan suplai pupuk jenis urea,” kata Zaini, petani di Desa Pasie Kuala Ba`u, Kecamatan Kluet Utara, kepada wartawan di Tapaktuan, Selasa (19/1).

Menurutnya, persoalan kelangkaan pupuk jenis urea tidak hanya terjadi di Kecamatan Kluet Utara, melainkan juga menimpa beberapa kecamatan lainnya dalam wilayah Kluet Raya bahkan Bakongan Raya sampai Trumon Raya. Buktinya, sambung Zaini, ketika pihaknya mencari pupuk urea ke kios-kios penyalur di wilayah itu, stok pupuk tetap saja kosong.

Pihaknya berharap, Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait segera mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk di wilayah Kecamatan Kluet Utara, Bakongan Raya sampai Trumon Raya. “Ini harus segera ditanggulangi, sehingga para petani tidak sampai mengalami gagal tanam serta gagal panen pada musim tanam awal tahun ini,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan Yulizar SP menjelaskan, penyebab terjadinya kelangkaan pupuk di wilayah Kluet Raya, Bakongan Raya dan Trumon Raya, karena pihak PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) sampai saat ini belum menunjuk distributor yang bertugas menyalurkan pupuk ke wilayah tersebut.

“Akibat belum adanya penunjukan distributor dari PT PIM tersebut, maka Pemkab Aceh Selatan belum bisa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati terhadap distributor dimaksud. Dengan demikian, proses penyaluran pupuk pun belum terealisasi ke wilayah Kluet Raya, Bakongan Raya sampai Trumon Raya,” paparnya.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan Herda SP menambahkan, penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Aceh Selatan dibagi dalam dua rayon, yakni rayon Labuhanhaji Raya sampai Kecamatan Pasie Raja dan rayon Kluet Utara sampai Trumon Raya. “Saat ini masih masa transisi dari tahun 2015 ke tahun 2016, sehingga jika terjadi kelangkaan pupuk merupakan hal yang wajar,” sebutnya.

Dia menyatakan distributor penyalur pupuk bersubsidi untuk rayon Labuhanhaji sampai Pasie Raja telah ditunjuk oleh PT PIM yang dibuktikan dengan telah adanya seseorang yang melapor kepadanya bahwa dialah orang yang ditunjuk oleh PT PIM.

“Untuk rayon Labuhanhaji sampai Pasie Raja itu segera diproses SK Bupati terhadapnya, sehingga proses penyaluran pupuk bisa direalisasikan. Sedangkan rayon Kluet Utara sampai Trumon Raya, sampai saat ini memang belum ada satu pihakpun yang melapor karena belum ada penunjukan dari PT PIM,” ujar Herda.

Dia memastikan, harga pupuk urea bersubsidi yang dijual kepada petani oleh kios-kios penyalur resmi yang ditunjuk selama ini telah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 1.800/kg. Menurutnya, HET tersebut ditentukan atau ditetapkan langsung oleh Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3).[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Puluhan pedagang yang ikut demo membawa sejumlah poster
Puluhan pedagang yang ikut demo membawa sejumlah poster dan spanduk

Merasa Dikibuli Pedagang Kembali Demo