Sekda: Pelayanan di RSUDZA Jangan Berbelit-belit

IMG 20210520 WA0001 1 1050x525 1
Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah didampingi Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah memberikan arahan saat pertemuan dengan Komite Medik RSUDZA di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Banda Aceh, Kamis (20/5/2021). [Dok. Ist]

PM, Banda Aceh – Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah meminta kepada seluruh jajaran Komite Medik di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) meningkatkan peranannya mengubah sistem pelayanan kesehatan agar lebih efektif dan terukur dalam menangani pasien.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Komite Medik RSUDZA di Gedung Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Kamis (20/5/2021).

Ia mengatakan, pertemuan ini untuk menyatukan persepsi para Komite Medik dan tenaga kesehatan di rumah sakit daerah itu. Hal tersebut penting dalam upaya peningkatan kualitas dan revitalisasi kinerja serta pelayanan rumah sakit yang terus digodok oleh Pemerintah Aceh saat ini.

“Tenaga medik diharapkan mampu memberikan perubahan dan tidak mengedepankan ego diri. Kita harus berubah ke arah baik. Pada dasarnya manusia itu sangat membutuhkan perubahan,” kata Taqwallah dalam pertemuan itu.

Ia mengatakan, perubahan pelayanan kesehatan yang baik di rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para tenaga medis di rumah sakit tersebut, baik dari unsur pelayanan kesehatan, mutu, dan berbagai pelayanan kesehatan lainnya bagi masyarakat.

“Saya ingin pasien di rumah sakit diberi pelayanan yang cepat, jangan membuat pasien menunggu terlalu lama. Seperti pasien UGD diusahakan agar tidak berbelit dan jangan saling tarik ulur yang membuat pasien terombang ambing dan akhirnya tidak tertangani dengan cepat,” ujar Taqwallah.

Bukan hanya itu, ia juga meminta percepatan pelayanan pada semua bidang, baik di Apotek, layanan kartu, poli, hingga bidang operasi, agar tidak ada terjadi antrean yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan pelayanan kesehatan terhambat.

“Dokter harus cepat bertemu pasien, dokter jangan terlambat, bangun komunikasi yang baik antara dokter ahli dan pasien, supaya pasien nyaman menerima layanan kesehatan,” kata Taqwallah.

Selain itu, Ia juga menegaskan agar peran dan fungsi Komite Medik di rumah sakit harus diefektifkan, dengan menjamin peningkatan profesionalisme seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit agar disiplin, etika, mutu, serta perilaku staf medis semakin baik.

Taqwa mengingatkan, Komite Medik juga berkewajiban mengoordinir setiap kegiatan di seluruh bagian/bidang, KSM, Instalasi, komite dan unit dalam rangka penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan para tenaga kesehatan serta mengkoordinasikannya pula dengan lintas fungsi. Kemudian, mengevaluasi pelaksanaan seluruh program peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara berkesinambungan.

Sementara itu, Direktur RSUDZA, dr Isra Firmansyah mengatakan, arahan Sekda tersebut menjelaskan bahwa peran Komite Medik sangatlah besar dan sangat penting dalam sistem pelayanan di rumah sakit. Karena secara nomenklatur setelah Direktur adalah Komite, artinya setiap ada permasalahan, komite bisa langsung melaporkan ke direktur tanpa melalui alur birokrasi lainya.

“Selain memberikan laporan itu, juga memberikan pertimbangan kepada Direktur terhadap pengawasan, pembinaan, dan penilaian tentang pelayanan, yang tujuannya adalah untuk mempermudah pelayanan itu sendiri,” ujarnya.

Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, dan menjaga jarak, agar terhindar dari penularan Covid-19.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

530 Peserta Ikuti Lomba Seni Gayo Lues
Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim, Kadis Dikbud Drs.M.Jamin dan kabid Kubadayaan Alimat S.Pdi bersama salah satu grup tari saman yang tampil dalam acara pembukaan.

530 Peserta Ikuti Lomba Seni Gayo Lues