Sekda Aceh Besar: Sudah Dua Gubernur Menolak Kampus IPDN di Aceh Besar

Sekda Aceh Besar: Sudah Dua Gubernur Menolak Kampus IPDN di Aceh Besar
Sekda Aceh Besar Drs. iskandar, M.Si

PM, Jantho – Pembangunan kampus IPDN Regional 9, dipastikan gagal dibangun di Aceh Besar, menyusul dikeluarkannya surat rekomendasi gubernur Aceh Irwandi Yusuf kepada Presiden Jokowi.

Dalam surat tertanggal 4 Desember 2017 tersebut, Gubernur Irwandi Yusuf meminta kepada Presiden agar kampus IPDN Aceh dibangun di Kabupaten Bireuen.

Sebelumnya, pada Rabu pekan kemarin tim surve dari IPDN dan Kemendagri melakukan tinjauan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bireuen dan Aceh Besar. Dua kabupaten ini dicalonkan sebagai lokasi penempatan kampus IPDN regional 9. Ditunjuknya dua daerah ini, setelah Pemerintah Aceh membatalkan lokasi pembangunan di Kota Sabang.

Baca: Irwandi Yusuf Minta Kampus IPDN Regional 9 Dibangun di Bireuen

Sektretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar Drs. Iskandar, mengatakan, paska gagalnya Kota Sabang sebagai lokasi pembangunan yang digagas pada tahun 2012 lalu, kemudian Pemerintah Aceh menunjuk Aceh Besar sebagai lokasi pembangunan IPDN.

Kata Iskandar, tim dari pemerintah Aceh dan IPDN juga telah melakukan surve ke beberapa lokasi di Aceh Besar.

“Belakangan oleh gubernur Aceh yang saat itu dijabat Zaini Abdullah tidak memberikan rekomendasi. Hingga akhirnya ditunjuk Kabupaten Bireuen sebagai lokasi baru,” ujar Iskandar.

Usai ditunjuk Kabupeten Bireuen sebagai lokasi berikutnya, sambung Iskandar, kemudian tim dari IPDN kembali melakukan surve ke Aceh Besar dan Kabupaten Bireuen.

“Setelah disurve kemarin, gubernur merekomendasikan Bireuen sebagai lokasi pembangunannya,” tambah Iskandar.

Dengan keluarnya rekomendasi tersebut, kata Iskandar, sudah dua gubernur menolak merekomendasikan pembangunan kampus IPDN di Kabupaten Aceh Besar.

“Sudah dua gubernur (menolak). Pemerintah Aceh seperti alergi dengan Aceh Besar. Padahal, untuk membangun Aceh gubernur harus melihat secara objektif. Apalagi Aceh Besar ini pintu gerbangnya provinsi,” ujarnya.

Menurut Iskandar, pembangunan kampus IPDN lebih layak dibangun di Kabupaten Aceh Besar. Mengingat, semua kebutuhan yang disyaratkan sudah tersedia di wilayah tersebut.

“Bicara kelayakan, kita sudah sangat layak. Semua fasilitas pendukung tersedia. Bahkan untuk lokasi pembangunan kita memiliki dua lokasi yakni Jantho dan Blang Bintang. Tapi kita tidak tau kenapa dan apa lasannya gubernur memilih Bireuen,” kata Iskandar.

Meski demikian, sambung Iskandar, Pemkab Aceh Besar tetap legowo dan tetap mendukung dimanapun lokasi pembangunan kampus IPDN.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Tiyong Pimpin Voli Aceh
Foto: Sekjen PBVSI Pusat, Yudi Sushariyanto mengukuhkan kepengurusan baru PBVSI Aceh, Jumat (13/7) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.

Tiyong Pimpin Voli Aceh

Kantor PNA Abdya Dibrondong
Warga keruminin kantor PNA Abdya yang ditembak pada malam ini, Sabtu (15/3/2014) sekitar pukul 19.26 WIB.(pikiranmerdeka.com|Syahrizal )

Kantor PNA Abdya Dibrondong