PM, Jantho – Beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Besar baru saja memasuki masa panen, bertepatan pada bulan Ramadhan. Hal ini lantas disyukuri warga karena bisa menjadikannya lahan mencari rezeki.
seperti kata Nasri warga Baet Mesjid, Kecamatan Sukamakmur, musim panen menjadi lahan mencari rezeki bagi dirinya dan belasan pemikul padu lainnya.
“Disaat panen tiba, menjadi lahan bagi kami untuk mencari rezeki,” kata Nasri, warga Baet Mesjid, Kecamatan Sukamakmur, Senin (27/3/2023).
Ia mengaku bersama belasan pemuda lainnya merupakan pekerja serabutan, ada yang bekerja sebagai buruh bangunan, penjaga ternak orang hingga petani.
“Kami berasal dari gampong berbeda, berbeda pekerjaan namun bisa berkumpul bersama saat memikul padi petani,” ujarnya.
Untuk ongkos pikul padi, Nasri mengaku memasang tarif Rp5.000 per 30 meter. Namun hal itu disepakati dulu dengan pemilik gabah.
“Dulu Rp4.000, khusus di bulan Ramadhan kami minta naik seribu,” ujarnya.
Sementara itu, Leo salah seorang petani dari Gampong Reuhat Tuha mengatakan harga gabah saat ini masih cukup lumayan tinggi, masih bertahan di harga Rp5.400 per kilogram.
“Harga gabah saat ini bertahan pada harga Rp5.400 per kilogram,” sebut Leo.
Ia juga, menyebutkan ongkos bajak sawah mengalami kenaikan sedikit dari dahulu Rp150.000 per seribu meter kubik menjadi Rp175.000.
“Sementara ongkos potong padi mengunakan mesin combine masih bertahan di harga 400.000 per seribu meter kubik,” katanya.
Salah seorang petani, Sabriah mengatakan hasil panen kali ini mengalami penurunan dibandingkan hasil panen sebelumnya, selain tertimpa banjir di awal tanam, petani juga diserang hama tikus dan cuaca yang tidak menentu.
“Namun demikian, ia bersyukur dapat panen di awal Ramadhan dan bisa membersihkan hasil panennya untuk zakat fitrah nanti,” pungkasnya. [*]
Belum ada komentar