PM, Banda Aceh – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Aceh sejak Selasa, 10 Agustus 2021 kemarin, telah mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang banjir dan longsor. Belum ada laporan korban jiwa dari dampak alam tersebut, meskipun warga terpaksa mengungsi di beberapa tempat.
Data yang dikirim Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, salah satu kawasan yang terjadi longsor adalah Gampong Meulingge dan Gampong Rinon di Kecamatan Pulo Aceh. Sementara Gampong Pudeng, Gampong Krueng Kala, dan Gampong Geunteut di Kecamatan Lhong terjadi banjir genangan pada pukul 16.30 WIB kemarin.
“Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Besar, sehingga terjadinya longsor di beberapa titik dan meluapnya Krueng Kala dan Krueng Pudeng,” ujar Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Media Center, Rabu, 11 Agustus 2021 pagi.
Banjir juga sempat menggenangi beberapa ruas jalan penghubung antar desa dan rumah warga di kawasan tersebut.
Banjir juga sempat menggenangi jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh, meskipun jalan sudah mulai normal kembali pada pukul 10.20 WIB tadi.
Begitu pula dengan Gampong Lambaro Neujid di Kecamatan Peukan Bada juga terjadi banjir genangan. Amatan di lokasi pada pukul 22.00 WIB, ketinggian air di beberapa titik sempat mencapai lutut orang dewasa. Curah hujan tinggi disertai pasang laut membuat air areal tambak juga meluap ke badan jalan di kawasan Gampong Gurun, Kecamatan Pekan Bada. Banjir setinggi betis juga terlihat di beberapa titik di Gampong Meunasah Tuha, Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar hingga Rabu pagi tadi.
Banjir akibat curah hujan tinggi juga dilaporkan terjadi di kawasan Aceh Jaya pada hari yang sama. Informasi yang dikumpulkan BPBA menyebutkan, titik banjir terjadi di Kecamatan Darul Hikmah, Sampoiniet, dan Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Terdapat sebanyak 21 gampong yang dilanda banjir dengan ketinggian air antara 20 hingga 70 centimeter. “Di beberapa desa bahkan air sempat mencapai ketinggian 200 centimeter,” tambah Ilyas.
Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Aceh juga berdampak pada sebagian gampong di Banda Aceh pada Selasa malam. Informasi yang dihimpun pikiranmerdeka.com, kawasan Blower atau Suka Ramai. Warga setempat bahkan terpaksa mengevakuasi salah satu warga disabilitas dari rumahnya yang terendam banjir.
Air genangan akibat hujan pada Selasa malam juga sempat terpantau di depan SMP 9 Peunayong, di depan Hotel Medan hingga Simpang Lima Banda Aceh. Begitu juga dengan sebagian kawasan di Kampung Laksana, Jalan Tgk Sulaiman Daud Gampong Peuniti, dan Jalan Sri Ratu Safiatuddin juga tak luput dari genangan air.
Peringatan Dini BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh turut mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca dengan potensi curah hujan sedang hingga lebat yang berlaku dari Rabu, 11 Agustus 2021 hingga Kamis, 12 Agustus 2021 besok.
Peringatan dini ini berlaku untuk Kecamatan Simpang Keramat, Kecamatan Geureudong Pase, Kecamatan Nisam Antara, Kecamatan Kuta Makmur, Sawang, Muara Batu, Banda Baro, Nisam dan Kecamatan Dewantara di Aceh Utara. Kondisi serupa juga diperkirakan melanda Kecamatan Timang Gajah, Gajah Putih, dan Pintu Rime Gayo di Bener Meriah.
Curah hujan sedang hingga lebat juga diperkirakan melanda Kabupaten Bireuen, Aceh Tengah, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Tengah, Gayo Lues, sebagian Aceh Tamiang, sebagian Aceh Selatan, sebagian kabupaten Aceh Singkil, Subulussalam dan Kabupaten Aceh Tenggara.
BMKG Aceh memperkirakan curah hujan tinggi yang melanda kawasan ini berada pada kategori 4.
“Pada kategori ini, masyarakat diminta agar selalu siaga bila terjadi bencana hidrometeorologi, terutama untuk selalu waspada terhadap potensi yang dapat berdampak pada skala sedang seperti jalan basah, licin, jarak pandang berkurang, banjir dan jalan ditutup,” ujar Koordinator Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria.
Selain itu, hujan dalam skala menengah dan sedang juga berdampak pada layanan air bersih, serta gangguan listrik. Dampak pada skala ini juga dapat menyebabkan longsor atau guguran bebatuan, genangan air atau banjir di beberapa daerah pesisir atau dataran rendah, termasuk pembatalan aktivitas penerbangan.
BMKG Aceh memprediksi pada skala tersebut juga berpotensi angin kencang serta petir.
Warga diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang diperkirakan melanda sebagian Aceh tersebut. “Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah,” kata Zakaria.[]
Belum ada komentar