Saiful Husen: Apa Kapasitas Saya Bisa Mengatur Kemenag?

Gurita Proyek Saiful Husein di Kemenag Aceh
Gurita Proyek Saiful Husein di Kemenag Aceh

Dituding memiliki peran dalam setiap kebijakan di Kemenag Aceh, Saiful Husen membantahnya. Dia juga mengaku tidak berafiliasi dengan rekanan pelaksana proyek di lembaga itu.

Saiful Husen membantah dirinya punya kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Aceh Daud Pakeh. Tuduhan adanya monopoli proyek yang dikerjakan keluarga dan teman-temannya di instansi agama itu dinilainya sebuah fitnah tanpa ada dasar.

Bantahan ini disampaikan Saiful Husen terkait laporan utama Pikiran Merdeka edisi 141 dengan judul ‘Gurita Proyek Bermasalah di Kemenag Aceh’.

Meski begitu, dosen senior di Teknik Unsyiah itu tidak menampik jika dirinya sudah berteman dekat dengan Daud Pakeh sejak masa kuliah dulu. Sampai sekarang, silaturahmi keduanya masih terjalin baik. Namun, kata Saiful, dirinya tidak punya kapasitas mencampuri urusan internal lembaga yang dipimpin Daud Pakeh selama ini.

“Kami sama-sama tinggal di Desa Kampung Keuramat waktu kuliah. Tidak ada kapasitas saya mencampuri urusan internal instansi negara yang saya sendiri tidak ada di dalamnya,” kata akademisi yang sedang menempuh studi doktoral di Unsyiah itu.

Baca: Proyek-proyek Saiful Husein di Kemenag Aceh 

Saiful mengaku heran dengan tuduhan dirinya punya kuasa penuh di Kanwil Kemenag Aceh hanya karena berteman dengan Daud Pakeh. Bahkan, tambah Saiful Husen, dirinya juga dikaitkan-kaitkan sebagai pihak yang berperan dalam proses pergantian Kepala Kanwil Kemenag Aceh dari Ibnu Sakdan kepada Daud Pakeh karena diduga dirinya dekat dengan pimpinan PPP dan Mentri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Proses pergantian Ibnu Sakdan dengan Daud Pakeh, sebut dia, merupakan kebijakan Lukman Hakim Saifuddin pada awal-awal menjabat  Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali. Saat pelantikan Daud Pakeh di Auditorium Rasyidi Tamren Kemenag RI, Jakarta, Rabu 4 Maret 2015, Saiful Husein juga ikut hadir.

Namun demikian, Saiful menampik kehadirannya pada pelantikan Daud Pakeh merupakan undangan khusus dari Daud Pakeh. Menurut dia, kehadirannya itu secara kebetulan karena saat itu dirinya sedang berada di Jakarta. Saiful juga membantah Mentri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengenalnya.

“Kalau Ketua PPP Romy saya kenal beliau, tetapi beliau tidak begitu mengenal saya. Namun, di beberapa kesempatan kami pernah bertemu,” ujar Saiful.

Seakan ingin meluruskan, Saiful mengatakan proses pergantian di sebuah instansi negara merupakan hal biasa yang tidak perlu dibesar-besarkan. “Rotasi kepemimpinan bertujuan sebagai penyegaran, sehingga tidak mungkin dipimpin oleh seseorang seumur hidup,” katanya.

Sebagai akademisi yang berkutat di kampus, Saiful Husen mengaku tidak ada jalur dirinya bisa dekat dengan pesohor di negara ini. Akan berbeda, kata Saiful, jika dirinya terlibat dalam politik praktis yang bisa membuka akses kepada petinggi Parpol dan menteri.

Baca: Akal-akalan Pembangunan Gedung Kemenag Aceh

“Jadi, informasi ini jelas sesat semua. Ini dikembangkan oleh orang-orang yang ingin menjatuhkan saya,” kilah Saiful.

Saiful juga membantah berafiliasi dengan beberapa perusahaan milik adik dan temannya dalam mengerjakan proyek-proyek di Kanwil Kemenag Aceh.

Misalnya PT Puga Bangun Cemerlang dan Pilar Jurong Sejati milik Syarwan Puteh yang merupakan teman Saiful Husen, PT Donya Lestari Konsultant dengan Direktur Zahidi Irwanda (adik ipar Saiful Husen) satu alamat dengan PT Supernova Jaya Mandiri dan PT Pemvad Kharisma dengan direktur Dedi Gunawan (Keponakan Saiful Husen).

Menurut Saiful Husen, perusahaan–perusahaan milik adik ipar dan temannya itu merupakan perusahaan profesional di bidangnya masing-masing dan murni memenangkan proyek tersebut karena dianggap memenuhi kualifikasi oleh Pokja saat mengikuti lelang.  

“Lelang eloktronik ini sangat sulit direkayasa, karena bisa diakses langsung, khususnya oleh penyidik. Jadi bisa ketahuan jika ada rekayasa pemenangnya. Beda dengan sistem lelang konvesional seperti dulu, rekanan dan panitia mudah bermain,” kata Saiful.

Saiful mengaku hanya PT Supernova Jaya Mandiri perusahaan miliknya. Bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, Saiful Husen pernah menjabat sebagai Komisaris Utama dalam perusahaan tersebut. Namun, sekarang dirinya mengaku tidak lagi terlibat aktif di dalamnya.

“Perusahaan itu sekarang diurus oleh anak-anak muda, saya lebih konsen di kampus sekarang,” kata akademisi itu.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait