Ruslan Ditinggalkan Eks GAM

Pasangan Cabub Bireuen Khalili-Yusri didampingi petinggi PA, kautsar, Darwis Jeunieb (PM/Zoel Sopan)
Pasangan Cabub Bireuen Khalili-Yusri didampingi petinggi PA, kautsar, Darwis Jeunieb (PM/Zoel Sopan)

Kandidat petahana di Pilkada Bireuen 2017, Ruslan M Daud, mulai ditinggalkan para mantan GAM yang selama ini mendukung pencalonannya. 

Seratusan anggota Komite Peralian Aceh (KPA) yang sebelumnya bekerja untuk pemenangan pasangan Ruslan M Daud-Tgk Jamaluddin menyatakan diri kembali bergabung dengan Partai Aceh. Mereka mengaku siap bekerja untuk memenangkan kandidat yang diusung DPW PA Bireuen, Khalili-Yusri.

Para mantan GAM yang meninggalkan kubu Ruslan itu, antara lain Muhammad Isa Abu Bakar yang biasa dipanggil Pang Isa dan Taufik Jafaruddin alias Banggala. “Kami kembali bergabung dengan PA dan siap memenangkan kandidat yang diusung PA,” kata Pang Isa dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPW Partai Aceh, Jumat 30 September 2016.

Menurut Pang Isa dan Banggala kepada sejumlah awak media, mereka kembali karena kesadaran sendiri, mengingat PA adalah ‘rumah besar’ yang telah membesarkannya selama ini.

“Kami tau siapa yang yang telah membesarkan kami, sehingga dengan kesadaran sendiri kami kembali bergabung dengan saudara kami di Partai Aceh,” ungkapnya.

Pang Isa menjelaskan, sebelumnya mereka bergabung dengan kubu Ruslan karena beranggapan bahwa kandidat incumbent itu diusung kembali oleh PA. “Namun, karena PA mengusung pasangan Khalili-Yusri, maka kami kembali untuk bersama-sama memenangkan pasangan ini,” katanya.

Didampinggi Ketua DPW PA Bireuen Tgk Darwis Djeunieb, para mantan GAM itu menegaskan, kemenangan kandidat yang diusung partai lokal tersebut adalah harga mati bagi mereka. “Setelah kami kembali, Insyalah pasangan Khalili–Yusri akan menang di Pilkada Bireuen 2017,” katanya, disaksikan Cabup dari PA, Khalili.

Darwis Djeunieb bersama 160 anggota KPA tersebut juga menghimbau kepada seluruh anggota KPA dan mantan Kombatan GAM lainnya yang masih mendukung kandidat lain untuk kembali bergabung dengan PA.

“Saya menghimbau kepada seluruh anggota KPA dan mantan kombatan GAM yang masih berada di luar untuk kembali kerumah kita, yaitu Partai Aceh. Mari bersama-sama bekerja memenangkan calon bupati dan gubernur yang telah kita usung,” sebut Darwis Djeunieb.

Bagi mereka yang belum kembali diberi tenggat waktu hingga seminggu sebelum pemilihan berlansung. “Bagi yang ingin kembali, kita tunggu hingga seminggu sebelum pemungutan suara Pilkada 2017. Kita siap diterima mereka di Partai Aceh,” katanya.

Sebelum menutup konferensi pers, Tgk Darwis mengajak para anggota KPA dan PA, simpatisan dan pendukung PA, serta masyarakat Kabupaten Bireuen untuk hadir menyukseskan deklarasi pasangan Khalili-Yusri. Acara itu dihelat pada 9 Oktober 2016 di Lapangan Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa.

Sementara itu, anggota DPRK Bireuen dari Partai Aceh, Fadhli M Yusuf memastikan bahwa KPA dan kader PA Kabupaten Bireuen masih solid untuk memenangkan pasangan calon yang mereka usung, baik sebagai Cagub Aceh maupun Cabup Bireuen.

“Kader PA dan KPA komit untuk memenangkan pasangan Mualem (Muzakkir Manaf) sebagai Gubernur Aceh dan Khalili sebagai Bupati Bireuen,” sebut Fadhli.

Senada disampaikan Rusyidi alias Ceulangik yang juga anggota DPRK Bireuen dari PA.  “Semua anggota KPA harus tetap memperkuat PA. Partai ini lahir dari perjuangan GAM selama puluhan tahun,” katanya.

Menurut mantan kombatan GAM ini, kekuatan PA masih ada sampai di pelosok desa. “PA masih punya basis yang kuat. Kader dan simpatisan PA ada di mana-mana,” tutur Ceulangik.

Dia menegaskan, marwah Aceh tetap diperhitungkan Pemerintah Pusat jika PA menang. “Ini dikarenakan PA memang komit memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh,” tandasnya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Siswa SD Bersaing di Lomba Bercerita
Siswa SD saat tampil pada lomba bercerita anak di Aula Lama Sekdakab Bireuen. [Pikiran Merdeka | Joniful Bahri]

Siswa SD Bersaing di Lomba Bercerita

Masyarakat pelestari lingkungan Aroen Meubanja di Aceh Jaya melepas 149 tukik ke laut lepas pada 28 Januari 2016 di tepi Pantai Panga. (PM/Oviyandi Emnur)
Masyarakat pelestari lingkungan Aroen Meubanja di Aceh Jaya melepas 149 tukik ke laut lepas pada 28 Januari 2016 di tepi Pantai Panga. (PM/Oviyandi Emnur)

Ketika Tuntong Terancam Punah