PM, Banda Aceh – Wakil Ketua Satuan Tugas Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati mengunjungi rumah singgah anak kanker C-Four dan Rumah Singgah Syariah BFLF di Banda Aceh, Rabu (7/10/2020). Selain mengampanyekan pencegahan Corona, ia turut mengantarkan bantuan kepada para penghuni rumah singgah.
“Sekarang ini bahaya juga di klaster keluarga, sesama teman dan lingkungan kecil terjadi penyebaran covid. Jadi di rumah tetap harus pakai masker,” kata Dyah.
Menurutnya, hal ini penting lantaran para penghuni dua rumah singgah yang rutin bolak-balik memeriksakan kesehatan di rumah sakit. Kondisi mereka yang belum stabil tentu bisa melemahkan imun. Karena itu pemakaian masker secara rutin menjadi sebuah keharusan.
“Kalau bisa masker medis. Karena imun kita lemah, potensi paparan covid lebih besar,” kata Dyah.
Selain itu Dyah juga berpesan agar pengelola rumah singgah bisa menyampaikan keluhan kepada pihaknya jika mengalami berbagai kesulitan. Dirinya terbuka untuk menerima berbagai keluhan, masukan dan saran dari pengelola rumah singgah tersebut. Tentu semua dilakukan demi kemanusiaan.
Pendiri Rumah Singgah C-Four, Ratna Eliza mengatakan, meski dalam kondisi pandemi, pasien kanker yang menghuni rumah singgah tetap harus memeriksakan diri ke rumah sakit.
“Satu sisi memang sedang covid, tapi protokol kesehatan buat mereka nggak bisa dihentikan. Kalau terhenti harus dimulai lagi dari awal (pengobatan),” kata Ratna Eliza.
Namun demikian, ia memastikan penerapan protokol kesehatan diterapkan di rumah singgah C-Four. “Anak-anak kalau ke rumah sakit tetap pakai masker, begitu juga saat kembali. Mereka kita wajibkan cuci tangan dan mandi saat kembali ke sini.”
Senada dengan Ratna, Ketua Umum BFLF, Michael Octaviano, menyebutkan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dilakukan di rumah singgah BFLF. Hal itu untuk memastikan agar setiap penghuni bebas dari Corona.
“Sekarang harus bebas Covid dulu baru kita terima di rumah singgah ini,” kata Michael. (*)
Belum ada komentar