PM,KUTACANE – Jalan lintas penghubung Desa Pulonas Baru dengan Desa Mbacanglade, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, kondisinya rusak parah. Bahkan, saat musim hujan kondisi jalan digenangi air dan dipenuhi lumpur.
Jalan tersebut merupakan akses bagi masyarakat setempat untuk menuju pusat kecamatan, pasar dan ke beberapa sekolah serta perguruan tinggi.
Sinar Tani (47) warga setempat Jumat ,(22/12) mengatakan, kerusakan jalan lintas desa mereka telah terjadi sejak lima tahun terakhir. Namun, hingga saat ini belum juga diperbaiki meski masyarakt telah melaporkannya ke Pemda setempat.
“Sudah lebih dari lima tahun lamanya namun belum juga ada tanda-tanda perbaikan dari dinas terkait. Awal mula badan jalan yang rusak diperkirakan sepanjang satu kilo meter, tapi pihak dinas bina marga baru-baru ini mengaspal lebih kurang hanya lima ratus meter saja itupun dari hulu,” sebutnya.
Dikatakan, kondisi tersebut dapat membahayakan pengguna jalan. Sebab, di sepanjang jalan terdapat lubang besar yang menganga. “Apa lagi kalau musim hujan, ruas jalan dipenuhi air dan lumpur,” terangnya.
Sambung dia, masyarakat setempat berharap agar pemerintah setempat melalui dinas terkait agar segera memperbaiki ruas jalan tersebut. “Kalau tidak dioerbaiki, lubang di jalan mengundang kecelakaan, terutama pada malam hari,” tutupnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Aceh Tenggara Ir M Husin Pelis melalui Kabid yang membidangi jalan, Sapta Marga saat dikonfirmasi membenarkan jika ruas jalan tersebut telah lama rusak.
Menurutnya, Pemkab setempat telah menganggarkan dana untuk perbaikan jalan tersebut. Namun, pengerjaan pengaspalan dihentikan akibat adanya ancaman terhadap rekana dari seorang warga di desa itu.
“Tertundanya pengaspal sepanjang jalan di desa Pulonas Baru itu disebabkan, pernah seorang warga desa itu mencegah dengan cara membentak rekanan kami dan mengatakan kata-kata tidak sedap kepada rekanan, jelas rekanan kerja kami merasa takut hingga memberentikan pengaspalan sampai yang dikerjakan saja,” jalasnya.
Dikatakan, jikapun proyek tersebut dilanjutkan, maka pihaknya akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat.
“Kalaupun jalan tersebut diaspal, kami adakan musawarah dulu sama warga sekitar, agar masalah ancaman kepada kami dahulu tidak terulang lagi, tapi untuk pengaspalan kami masukan dulu perubahan pada tahun 2018 yang akan datang,” kata Sapta.()
Belum ada komentar