Robot Penjelajah Bulan China “Hidup Lagi”

Robot penjelajah Jade Rabbit atau Yutu buatan China. (ist)
Robot penjelajah Jade Rabbit atau Yutu buatan China. (ist)

BEIJING — Kendaraan penjelajah bulan milik China, Jade Rabbit, yang selama ini bermasalah, ternyata belum benar-benar mati, kata sejumlah pejabat, Kamis (13/2/2014). Hal itu memunculkan harapan, penjelajah tersebut dapat diperbaiki setelah mengalami kerusakan bulan lalu.

Kerusakan itu merupakan kemunduran bagi program ruang angkasa ambisius Beijing yang dikelola militer, yang mencakup rencana pembangunan sebuah stasiun ruang angkasa yang mengorbit permanen pada tahun 2020 dan akhirnya mengirimkan manusia ke bulan.

“Penjelajah itu punya kesempatan diselamatkan karena masih hidup,” kata Pei Zhaoyu, juru bicara program penyelidikan bulan China kepada kantor berita resmi negara itu, Xinhua.

Sebuah laporan sebelumnya yang diwartakan kantor berita setengah resmi, China News Service, mengatakan, upaya untuk memperbaiki penjelajah itu pada Senin lalu telah gagal.

Robot penjelajah itu, yang diberi nama Jade Rabbit atau Yutu, mengalami “kegagalan kontrol mekanik” pada 25 Januari. Kegagalan itu mendapat curahan simpati dari para pengguna internet China yang sangat bangga dengan berita pendaratan robot penjelajah itu di bulan.

Baca Juga:

Para ilmuwan khawatir bahwa penjelajah itu mungkin tidak dapat bertahan pada temperatur malam di bulan yang sangat rendah, saat penjelajah itu seharusnya tetap aktif. Namun, kini penjelajah itu telah menerima sinyal secara normal, lapor Xinhua yang mengutip Pei. “Yutu telah hidup lagi!” katanya. Ia menambahkan, penjelajah itu “tidur dalam kondisi yang tidak normal”.

Para ahli masih bekerja untuk menentukan penyebab kegagalan kontrol mekanik itu, lapor kantor berita itu, tanpa memberikan rincian.

Pakar ruang angkasa independen, Morris Jones, yang berbasis di Australia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa masalah itu mencakup panel surya di robot penjelajah yang gagal untuk menutup. “Hal itu memungkinkan panas keluar dari robot penjelajah itu pada malam hari di bulan yang dingin. Suhu dingin mungkin telah merusak beberapa bagian penjelajah itu secara permanen, tetapi tampaknya beberapa bagian masih bekerja,” kata Jones.

Beijing menganggap program ruang angkasa sebagai simbol peningkatan peran global China dan kemajuan teknologi, serta keberhasilan Partai Komunis dalam membalikkan nasib bangsa yang dulu miskin itu.

Jade Rabbit telah dioperasikan di permukaan bulan pada 15 Desember lalu, beberapa jam setelah wahana pendarat Chang’e-3 yang membawa robot penjelajah itu mendarat.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait