Roadshow Pelantikan Kepala Daerah

Roadshow Pelantikan Kepala Daerah
Irwandi Yusuf Sumpah Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur. Foto: Istimewa

Melantik sejumlah kepala daerah baru menjadi agenda utama Irwandi Yusuf setelah resmi menjabat Gubernur Aceh.

Usai dilantik dan diambil sumpah sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022, Irwandi Yusuf telah melantik enam bupati/walikota di Aceh. Dalam sepekan terakhir, mewakili presiden, Irwandi melantik dan mengambil sumpah Bupati Aceh Besar, Bupati Aceh Utara, Walikota Lhokseumawe, Bupati Aceh Timur, dan Bupati Bener Meriah. Ini melengkapi dua pelantikan Walikota Banda Aceh pada Jumat dua pekan lalu.

Senin, 10 Juli 2017, Irwandi Yusuf melantik Ir Mawardi Ali dan Tgk H Husaini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar periode 2017-2022 dalam rapat paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar di gedung DPRK setampat.

Pelantikan dan pengambilan sumpah Mawardi-Husaini dimulai pukul 10.30 WIB di hadapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Besar. Seusai melakukan pelantikan, Irwandi Yusuf dalam sambutannya menyampaikan kepada pasangan kepala daerah itu untuk dapat melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh bupati dan wakil bupati sebelumnya. “Lanjutkan yang bagus, kerjakan apa yang belum dikerjakan,” kata Irwandi.

Irwandi juga meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar untuk memperhatikan kelompok-kelompok yang termarginalkan, seperti para petani yang miskin, petani-petani yang tidak ada tanah serta anak yatim. “InsyaAllah beasiswa anak yatim akan kita tambah jadi Rp2.400.000, tapi anak yatim tidak cukup dengan hanya beasiswa, mereka juga butuh biaya hidup dan sandang pangan,”ujar Irwandi. “Perhatikan juga rumah-rumah anak yatim yang harus di buat maupun di rehab.”

Terkait masalah agama, Irwandi mengatakan tidak khawatir karena Wakil Bupati Aceh Besar merupakan salah satu ulama kharismatik.

Pada kesempatan tersebut, Irwandi juga mengajak Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar untuk memperhatikan ekonomi kerakyatan. Hal itu merupakan bagian memperhatikan visi yang diusungnya terkait perekonomian dan pembangunan, yang di dalamnya terdapat program Aceh Meugoe dan Meulaot.

Di Aceh Besar, lanjut Irwandi, lahan sawah sudah banyak, namun tata cara petani bercocok tanam masih sangat kurang. Dengan irigasi yang bagus, pemilihan bibit yang tepat dan perawatan yang sesuai tentu akan dapat meningkatkan produktivitas dan hasil panen.

Pada kesempatan tersebut, Irwandi juga berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar menuntaskan beberapa kebijakan yang belum selesai, seperti pembangunan jalan dan jembatan Pango di perbatasan Kota Banda Aceh, upaya penataan wajah kota dari sampah-sampah yang berserakan, serta penertiban binatang ternak yang banyak berkeliaran di jalan raya.
Pelantikan tersebut turut dihadiri mantan Gubernur Aceh Azwar Abubakar, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, mantan Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal, mantan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah dan Samsul Rizal, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda, tokoh Aceh Besar Rusli Bintang, serta anggota DPR-RI dan DPRK Aceh Besar.

GUNAKAN EAGLE ONE
Saat melantik Walikota Lhokseumawe dan Bupati Aceh Utara pada Rabu pekan lalu, Irwandi terbang dengan pesawat eagle one dari dari Bandara Blang Bintang, Banda Aceh, menuju Bandara Malikussaleh, Aceh Utara. Sampai di bandara, dia disambut oleh pejabat humas serta protokoler Pemerintah Aceh yang telah duluan berangkat dari Banda Aceh melalui jalur darat. Selanjutnya, rombongan menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe.

Di gedung dewan, para pejabat dan tamu undangan sudah siap menanti kedatangannya. Sekitar pukul 09.30 WIB, Irwandi secara resmi melantik Walikota/Wakil Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya/Yusuf Muhammad.

Irwandi Yusuf dalam amanatnya mengimbau Suadi Yahya dan wakilnya untuk menjadikan program RPJM Aceh 2017-2022 dengan visi ‘terwujudnya Aceh damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani” sebagai rujukan dan acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di wilayah tersebut untuk lima tahun ke depan.

Irwandi mengatakan, penyusunan dokumen RPJM di Kota Lhokseumawe harus mengacu kepada dokumen perencanaan pembangunan Aceh dan dokumen perencanaan pembangunan nasional, agar program yang disiapkan saling bersinergi, dan mampu memberi daya dorong yang kuat bagi pembangunan daerah. “Pak Walikota, ambillah visi misi kami, dan tambahlah dengan visi misi anda, sama-sama kita wujudkan visi misi ini,” ujar Irwandi.

Irwandi juga berharap peningkatan perekonomian, salah satunya menjadikan investasi sebagai salah satu perhatian Pemerintah Kota Lhokseumawe. “Dalam hal investasi, kita harus menciptakan iklim yang mendukung agar investor mau menanamkan investasinya di Aceh, antara lain dengan menghadirkan kenyamanan, keamanan, kemudahan perizinan, kepastian hukum, serta proses pengurusan yang bebas pungli, cepat dan efisien,” kata Irwandi.

Bagi investor, kata Irwandi, keamanan merupakan hal yang sangat penting, meskipun Aceh sudah aman dan damai dari konflik yang berkepanjangan.

Selain itu, Irwandi juga berharap kota Lhokseumawe dapat mengembangkan sektor pariwisata, karena Lhokseumawe memiliki banyak tempat wisata yang bisa dijadikan sebagai ikon eco tourism dan juga wisata budaya. “Tinggal bagaimana kita bisa mengolah potensi ini secara optimal. Karena itu, berbagai sarana pendukung harus terus dilengkapi dan dibenahi, agar wisatawan yang berkunjung merasa betah dan nyaman,” kata Irwandi.

Terkait dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Irwandi berharap agar Pemko Lhokseumawe mendukung langkah percepatan realisasi investasi melalui KEK Arun yang akan dijalankan ke depan. Untuk pengelolaan KEK, kata dia, akan dibentuk Dewan Kawasan Ekonomi Khusus dan Administratur KEK Arun-Lhokseumawe.

“Insya Allah, setelah selesainya masalah administrasi dan teknis, nanti akan dilaunching KEK Arun-Lhokseumawe bersamaan dengan ground breaking Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas Arun 2 Lhokseumawe,” kata Irwandi.

Seusai melantik Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, pada hari yang sama Irwandi melantik Muhammad Thaib dan Fauzi Yusuf sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara.

Irwandi Yusuf mengharapkan sinergi antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dapat berjalan lebih baik, agar program pembangunan dan pelayanan masyarakat dapat segera dilaksanakan, mengingat masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dikerjakan.

Muhammad Thaib dan Fauzi Yusuf diharapkan dapat mengemban amanah yang maha berat ini. “Saya berharap, lima tahun ke depan, akan menjadi momentum yang tepat untuk membangun Aceh Utara menjadi daerah yang lebih baik lagi. Insya Allah,” ujar Irwandi.

Gubernur menegaskan, beberapa kegiatan pembangunan yang mendesak untuk dilaksanakan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun masyarakat Aceh yang mandiri, guna mewujudkan Aceh Hebat.

CETAK SAWAH BARU
Kesokan harinya, kegiatan Irwandi dilanjutkan dengan pelantikan Bupati Aceh Timur H Hasballah M Thaib dan wakilnya Syahrul bin Syama’un. Ia meminta keduanya memberikan perhatian serius pada sektor pertanian, mengingat luasnya lahan sawah di daerah tersebut.

Irwandi mengatakan sesuai dengan laporan Bupati Aceh Timur Hasballah, ada 24 ribu hektar lahan di daerah itu yang bisa dikonversi menjadi lahan sawah baru yang kemudian dibagikan kepada masyarakat setempat. Dengan lahan seluas itu tentunya diharapkan dapat menampung 24 ribu kepala keluarga sebagai tenaga kerja baru.

“Kita bisa membentuk kelompok tani moderen di sini, lahan yang dikelola petani modern tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat setelah 10 tahun masa garap di bawah pengawasan dan arahan pemerintah kabupaten dengan catatan tidak boleh dijual. Jadi, dalam 10 tahun ke depan tidak boleh orang yang ber-KTP petani kelaparan dan tidak punya lahan,” ujar Irwandi.

Pemerintah Aceh Timur juga diminta memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan alam untuk mensejahtrakan rakyat. “Migas di Aceh Timur tidak ada habis-habisnya,” kata Irwandi.

Sementara di lautan, kata Irwandi, nelayan Aceh Timur menyumbang ikan yang cukup banyak untuk Aceh. Begitupun dengan pertanian padi, jagung dan kedelai bahkan mendapat penghargaan dari Pemerintahan Pusat.

Selain itu, Irwandi berpesan agar Pemerintah Aceh Timur mempermudah proses pengurusan dan menciptakan pemerintahan yang bebas pungutan liar. “Lengkapi sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk kemajuan Aceh Timur, sehingga investor masuk dan bisa meningkatkan perekonomian rakyat,” lanjutnya.

Terakhir, Irwandi menyerukan kepada seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk menganut mazhab ‘hanafee’ atau tidak ada fee dalam proses pelelangan proyek di daerahnya masing-masing.

Turut hadir dalam pelantikan tersebut Wali Nanggroe Malik Mahmud dan mantan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Sementara itu, pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah Ahmadi-Sarkawi di kantor DPRK Bener Meriah, Jumat (14/07/2017), Irwandi meminta agar fokus pada program pengentasan kemiskinan di daerah itu. Pasalnya, Irwandi mengaku kaget melihat tingginya angka kemiskinan di kabupaten itu.

Menurut data pada Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Kabupaten Bener Meriah mencapai angka 22 persen dan berada di atas rata-rata angka kemiskinan Aceh yang saat ini berkisar pada angka 16-17 persen. “Saya kaget karena di sini semua orang bekerja, berkebun, tapi kok angka kemiskinan tinggi. Mungkin ini dikarenakan cara menilai atau indikator kemiskinan dengan melihat rumah warga yang masih berlantai tanah, lalu itu dijadikan sebagai alat mengkur tingkat kemiskinan,” ujar Irwandi.

Kepada Bupati Bener Meriah, Irwandi meminta segera melakukan pemetaan persoalan apa saja yang dihadapi daerah penghasil kopi terbaik dunia tersebut. Irwandi mencontohkan, fasilitas publik yang masih minim agar segera dilengkapi, mengingat Bener Meriah menjadi salah satu daerah yang banyak dikunjungi karena keindahan alamnya.

“Banyak tempat-tempat publik dan fasilitas umum, tempat wisata yang belum dilengkapi dengan toilet yang memadai, ini harus menjadi perhatian serius, tidak hanya Bener Meriah tapi juga daerah lain di Aceh. Ini menyangkut citra Aceh di luar sana, apalagi kita dalam Islam diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan,” lanjutnya.

Irwandi juga mengingatkan terkait persoalan sampah di daerah tersebut yang masih ditemukan dibuang secara sembarang. Irwandi meminta Pemkab menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah yang memadai.

Sementara itu, Bupati Bener Meriah Ahmadi seusai dilantik menyatakan komitmennya mengurangi angka kemiskinan di daerah itu. “Persoalan lain yang harus segera diselesakan adalah sengketa perbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Bireuen,” ujarnya.

Pelantikan dan pengambilan sumpah Ahmadi-Sarkawi turut dihadiri Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dakiri, Anggota DPR RI HM Nasir Djamil, Firmandez, Tagore, dan Irmawan. Turut Hadir komisioner KPU Pusat Ilham Saputra, serta kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin Lc MH.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Disdik Aceh Timur Segera Bangun SMAN 1 Peudawa
Teks Foto: Abdul Munir, SE.MAP Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur dua dari kanan meninjau lokasi pembangunan SMAN 1 Peudawa Puntong yang didampingi Jalaluddin (Sekretaris), Agussalim (Kabid Dikdas) dan Anwar.

Disdik Aceh Timur Segera Bangun SMAN 1 Peudawa

Perpecahan di Pucuk PA Nagan
Massa PA Nagan Raya mendatangi kantor DPA PA awal Januari 2018 lalu.(pikiranmerdeka.co/ Masrizal)

Perpecahan di Pucuk PA Nagan