Relawan Bustami Hamzah Diancam Bunuh, Forkab Aceh Kutuk Aksi Premanisme di Pilkada

WhatsApp Image 2024 11 11 at 02.51.56
Ketua tim pemenangan forkab utk bustami Fadhil Foto: Dok Pribadi.

PM, Kuala Simpang – Sekretaris Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Bustami Hamzah–Syach Fadil Rahmi di Kabupaten Aceh Tamiang, Safwan, dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari sekelompok orang yang dikenalnya pada Minggu malam, 10 November 2024. Kejadian itu terjadi di sebuah warung kopi di Karang Baru, Aceh Tamiang, dan langsung dilaporkan kepada Ketua Relawan RKB Aceh Tamiang, Asrizal H Asnawi.

Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa sekelompok orang tersebut mendekati Safwan di warung kopi dan memintanya untuk mengalihkan dukungannya dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, ke pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah. Saat Safwan menolak untuk beralih dukungan, ia diancam akan dibunuh, dan salah seorang pelaku sempat menarik bajunya.

Menanggapi kejadian ini, Ketua Tim Pemenangan Forkab Aceh untuk Bustami Hamzah–Fadhil Rahmi, Muhammad bin Daud, mengecam keras tindakan intimidasi dan ancaman pembunuhan terhadap Safwan. Menurutnya, tindakan premanisme semacam ini melukai semangat Pilkada damai di Aceh 2024, dan negara tidak boleh diam terhadap upaya pemberangusan demokrasi.

“Forkab Aceh mengecam dan mengutuk keras tindakan ini serta mendesak pihak kepolisian untuk segera menegakkan hukum atas ancaman pembunuhan terhadap Safwan, Sekretaris RKB Tamiang,” kata Muhammad pada Senin (11/11) dini hari.

Muhammad juga meminta polisi untuk tidak gentar menghadapi kelompok-kelompok yang berusaha mengganggu proses Pilkada Aceh. Menurutnya, negara tidak boleh kalah oleh pihak-pihak yang mencari kekuasaan dengan cara-cara tidak benar. “Saya yakin polisi akan bertindak tegas terhadap kelompok ini. Kami siap mengawal kasus ini,” tegas Muhammad.

Ketua Forkab juga mengimbau seluruh pendukung Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi agar tidak gentar menghadapi aksi intimidasi dan premanisme menjelang Pilkada. Ia menyatakan bahwa tindakan-tindakan tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang takut kalah dan mencoba mempengaruhi pilihan masyarakat melalui ancaman.

“Jangan takut, kita akan melawan premanisme dan intimidasi ini. Tetap semangat bekerja untuk mengajak masyarakat memilih Om Bus-Syech Fadhil pada 27 November nanti,” seru Muhammad.

Lebih lanjut, Muhammad menyampaikan bahwa masyarakat Aceh saat ini sudah cerdas dan dapat menilai sendiri cara-cara yang digunakan oleh pendukung lawan. Ia khawatir, jika kelompok yang mengandalkan premanisme ini memenangkan Pilkada, maka arogansi dan intimidasi akan semakin mengakar di Aceh. “Kita tidak ingin hal itu terjadi. Kita ingin Aceh maju ke depan, bukan mundur ke belakang. Biarkan rakyat Aceh menentukan pilihannya dengan damai dan tanpa intimidasi,” pungkasnya.

Di sisi lain, Ketua Relawan RKB Aceh Tamiang, Asrizal, juga menyatakan kekecewaannya atas tindakan premanisme ini. Ia menganggap ancaman tersebut mencederai demokrasi dan akan melaporkan kejadian ini kepada Polres Aceh Tamiang serta Panwaslih Pilkada agar proses demokrasi tetap berjalan dengan aman dan adil.

Baca juga: Subuh Mencekam di Kediaman Bustami Hamzah

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2023 04 01 at 03 16 38
Mahasiswa Prodi Pengembangan Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry usai mengikuti kuliah filologi bersama Tarmizi A Hamid di Rumoh Manuskrip Aceh, di Banda Aceh. [Dok. Ist]

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Ikut Kuliah Filologi Bersama Cek Midi