PM, Meulaboh – Ratusan hektar sawah di Kabupaten Aceh Barat mengalami kekeringan. Hal itu diakibatkan minimnya curah hujan yang turun di wilayah tersebut dalam dua bulan terakhir.
Pantauan pikiranmerdeka.co, Rabu (4/7) di dua kecamatan yakni Johan Pahlawan dan Kaway XVI, kekeringan tersebut menyebabkan tanaman padi mulai menguning dan layu. Tanah di area persawahan juga sudah terlihat retak akibat tidak adanya air yang mengalir.
Para petani khawatir pada ancaman gagal panen. Di lokasi tersebut tidak ada lagi petani yang beraktivitas, karena di sekitar area sawah tidak terdapat sumber air.
Sementara pemerintah saat ini sedang melakukan upaya penanganan ratusan hektar sawah yang mengalami kekeringan di beberapa kecamatan. Caranya dengan membangun sumur bor di area sawah yang dapat digunakan petani nantinya.
Ramli, seorang pekerja pembangunan sumur bor mengatakan saat ini pembangunan sumur sudah mencapai 80 persen.
“Kita sudah mulai bekerja membangun sumur bor sebelum Ramadhan, perkembangan saat ini sudah mencapai 80 persen,” ujarnya.
Ramli juga mengatakan, pembangunan sumur bor di kecamatan Kaway XVI tersebut hanya tinggal satu tahap lagi, yakni pembuatan kontruksi pipa yang akan mengaliri air. Namun, sumur bor itu tidak juga dapat digunakan secara maksimal oleh petani.
“Sumur bor ini sebagai pembantu saja jika mengalami kekeringan dan kekurangan air, produktifnya tetap pada hujan, jika terjadi kemarau panjang maka sumur bor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk area persawahan,” jelas Ramli.
Para petani, kata Ramli, mulai mengeluhkan tidak adanya air yang cukup untuk sawahnya.
“Dalam dua bulan terakhir ini hanya tiga kali turun hujan dan memang sangat berpotensi gagal panen jika tidak ada penanganan lebih lanjut dari pihak terkait,” tandasnya. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar