Ratu Balqis Usaha Kue Khas Aceh

Ratu Balqis Usaha Kue Khas Aceh
Ratu Balqis Usaha Kue Khas Aceh

Banyak orang bisa membuat kue khas Aceh dengan rasa lezat, namun jarang yang mampu menghiasinya dengan bunga-bunga dalam semua bentuk. Dan Zuraiya, salah seorang yang bisa melakukannya.

Sampai kini, setiap sepulang mengajar sampai malam, pemilik usaha Kue Khas Aceh Ratu Balqis, Zuraiya, S.Pd selalu membuat kue Aceh, dibantu oleh lima orang yang terdiri dari anak-anak dan tetanggganya.

Saat ditemui di rumahnya, jalan Cut Apa Main nomor 5, Lamseupeung, Banda Aceh, (21/08/2015) mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, kue buatannya telah menarik perhatian kalangan kelas menengah di Banda Aceh.

“Di antara para pelanggan, kue buatan kami dipesan untuk memeriahkan acara walimah anak Pak Tarmizi A Karim dan anak Pak Azwar Abu Bakar. Selain itu, Kue Khas Aceh Ratu Balqis pernah dipesan dari luar Aceh seperti Sulawesi dan Malaysia,” kata Zuraiya.

Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Aceh selalu mengikut sertakan kue buatan Ratu Balqis ke pameran nasional. Pada tahun 2013, Ratu Balqis mendapatkan juara satu tingkat propinsi bidang kue Aceh saat mengisi Stan Kota Banda Aceh dalam acara Pekan Kebudayaan Aceh.

Zuraiya mengaku, Desperindag Kota Banda Aceh, membeli mesin pembuat dodol untuk usaha Ratu Balqis.

“Rencana kami mengembangkan usaha, kalau mesin itu ada lebih mudah. Memang banyak orang memiliki keahlian membuat kue Aceh, namun kemampuan menghiasi kue itu dengan bunga-bunga dalam semua model, jarang dimikiki orang. Alhamdulillah saya diberikan keahlian itu,” kata Zuraiya.

Selain menjadi guru di SMK Negeri 2 Banda Aceh, isteri Wakil Ketua Komisi B DPRK Banda Aceh, Razali Ismail ini dipercayakan sebagai Ketua Asosiasi Perkumpulan Tanaman Horti Kultural (Aspehorti) propinsi Aceh. Setiap tahun kue Ratu Balqis dipesan oleh Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Kota Banda Aceh.

“Saya menghimbau kepada masyarakat, supaya mendukung produk buatan Aceh sendiri. Kalau membutuhkan kertas kemasan, pesanlah di rumah kemasan yang dibentuk Aspehorti ini,” kata Zuraiya yang merupakan seorang guru berprestasi.

Riwayat Usaha Kue Milik Zuraiya

Pada tahun 1991, Zuraiya menikah dengan Razali Ismail. Sekira sebulan setelah menikah, ia mulai membuat apong kuneng dan srikaya. Dengan sepeda bekas, setiap setelah subuh, suaminya mengantar kue tersebut untuk dijual di seluruh kedai kupi yang terbaris dari Luengbata sampai Sabang Indah dekat Mesjid Raya Baiturrahman.

Pada 1997, ia memfokuskan usaha kue dengan lebih keras, sehingga dalam setahun usaha itu berkembang. Ia mampu menyewa toko milik keluarga di jalan Teungku Imum Lueng Bata, Lamseupeung, Banda Aceh selama empat tahun, dari 1998 sampai 2002.

Di kedai itu, selain membuka usaha kue, mereka berjualan kopi. Kue-kue yang dibuat saat itu berupa kue apong kuneng, srikaya, dan sebagainya. Pada tahun 2000, Zuraiya diangkat menjadi Pegawai Negeri sipil (PNS) di SMK N (Sekolah Menengah Kejuruan) 2 Banda Aceh tempatnya mengajar.

Pada tahun 2001 suaminya diangkat menjadi geuchik Lamseupeung. Dengan senang hati, Zuraiya menyempatkan diri membantu suaminya dalam urusan masyarakat.

Di tahun 2001 juga, Zuraiya mulai mengabdi sebagai guru di STM Lampineung -sekarang gedung sekolah ini dipakai SMK Telkom. Sementara STM (Sekolah Teknik Menegah) tempat Zuraiya mengajar sekarang menjadi SMK Negeri 2 Banda Aceh yang bangunannya dibuat oleh Jerman di dekat stadion Harapan Bangsa Lhong Raya.

Suaminya, Drs Razali Ismail menjadi geuchik di gampong itu selama empat belas tahun dari 2001 sampai 2014. Pada pertengahan 2014, Razali mengundurkan diri dari Geuchik Lamseupeung karena terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Banda Aceh dari Partai Aceh.

Zuraiya mulai mengkhususkan diri membuat kue khas Aceh sejak tahun 2005, setelah smong (tsunami). Pada saat itu, pusat pembuatan kue Aceh di gampong Lambung telah dihancurkan bencana smong.

Saat itu, anak Sekda Banda Aceh (almarhum) M Kamil Yunus memerlukan kue khas Aceh untuk walimah. Sekda meminta Zuraiya membuat kue Aceh karena sebelumnya, saat ke kampung Lamseupeung, ia menyaksikan kue khas Aceh buatan Zuraiya mendapat juara harapan satu se-Kota Banda Aceh.

Mawardy Nurdin (almarhum) pada tahun 2005 mengikutkan Banda Aceh dalam Pameran Aceh Bangkit. Ia meminta orang gampong Lamseupeung mengikutkan kue khas Aceh, di acara itu juga dipamerkan rincong terbear di Asia Tenggara milik H Harun Keuchik Leumiek, budayawan Aceh yang merupakan Ketua Tuha Peuet Gampong Lamseupeung.

Sejak itulah kue khas Aceh buatan Zuraiya mulai dikenal oleh kelas menengah dan sering dipesan di setiap acara orang penting serta selalu diikutkan Expo tingkat kota dan propinsi.

Pada tahun 2014 Zuraiya mendaftarkan usahanya secara resmi dalam bentuk perusahaan dengan nama usaha Kue Khas Aceh Ratu Balqis, nama puteri pertamanya. Setiap orang, kini bisa memesan segala jenis kue Aceh di usaha Kue Khas Aceh Ratu Balqis milik Zuraiya di Lamseupeung, Banda Aceh.*

Telah disiarkan pada PIKIRAN MERDEKA Edisi cetak, pertengahan Agustus 2015.

[PM005]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan (kanan) dan Ketua DPW Nasdem Aceh, Zaini Djalil (kiri) menyampaikan arahan pada rakerwil Partai Nasdem di Banda Aceh, Kamis (10/3). Dalam Raklrwil tersebut, Partai Nasdem menargetkan meraih 90 persen perolehan suara dan sekaligus menjadi partai pemenang pada pilkada 2017 di Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc/16.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan (kanan) dan Ketua DPW Nasdem Aceh, Zaini Djalil (kiri) menyampaikan arahan pada rakerwil Partai Nasdem di Banda Aceh, Kamis (10/3). Dalam Raklrwil tersebut, Partai Nasdem menargetkan meraih 90 persen perolehan suara dan sekaligus menjadi partai pemenang pada pilkada 2017 di Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc/16.

NasDem Tak Publis Hasil Survei